Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bakal Cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka tidak terima disebut playing victim (berlagak jadi korban) oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
Komarudin beralasan Gibran tidak dipecat karena ia khawatir putra sulung Presiden Jokowi tersebut akan playing victim.
Namun, ia sendiri juga tidak mengundurkan diri dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.
"Ya saya ngapain? Yang diserang kan saya terus. Saya kan diem terus. Gimana?" ungkap Gibran saat ditemui di kantornya, Jumat (10/11/2023).
Menurut Komarudin, Wali Kota Solo itu pandai memutarbalikkan fakta dan seolah-olah menjadi korban bila PDIP mengambil langkah pemecatan karena menjadi cawapres KIM mendampingi Prabowo Subianto.
Pihaknya tidak melakukan langkah pemecatan meski ia telah terbukti tidak tegak lurus perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Relawan Justru Yakin Isu Politik Dinasti Bakal Untungkan Prabowo-Gibran di Pilpres, Ini Alasannya
Anggapan bahwa ia akan melakukan playing victim menjadi alasan ia tidak dipecat seperti anggota lain yang membelot.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo telah menegaskan kini putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan.
"Sudah tutup buku. Karena sudah mencalonkan, buku itu sudah ditutup. Kita fokus memenangkan Ganjar-Mahfud. Sudah tidak perlu bicara itu. Karena sudah mencalonkan," tegasnya saat ditemui di kediamannya, Senin (6/11/2023).
Sejauh ini belum ada itikad yang ditunjukkan Gibran untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan mengundurkan diri.
"Belum (mengembalikan KTA). Terserah (mengembalikan atau tidak). Itu etika saja," jelas FX Rudy. (*)