Pemilu 2024

Elektabilitas Prabowo-Gibran Ungguli Ganjar-Mahfud & Anies-Cak Imin, Pengamat : Jokowi Effect

Penulis: Septiana Ayu Lestari
Editor: Adi Surya Samodra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan nomor urut 2 saat pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Hasil pengundian nomor urut pasangan Capres dan Cawapres yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat nomor 1, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapat nomor urut 3. Tribunnews/Jeprima

Kampanye media sosial justru memperkuat sentimen yang melekat pada capres-cawapres.

"Efek dari sosial media itu sebenarnya adalah memperkuat sentimen, jadi kalau misalnya seseorang sudah punya sentimen ke arah positif, maka setelah mendapat exposure di media sosial, dia akan semakin suka dengan kandidat tersebut," terang dia.

"Sebaliknya, kalau dia sudah punya kecenderungan negatif, setelah terekspose oleh kampanye media sosial media, dia akan semakin dijauhi,".

"Jadi, kampanye sosial media itu hanya bisa memperkuat posisi awal, mengonfirmasi keyakinan dan sikap awal, tapi susah untuk mengubah pendirin atau pilihan politik pemilih," pungkasnya.

Waspadai Swing Voters

Sementara itu, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengaku tak mau memberikan tanggapannya.

Baca juga: Elektabilitas Kalah dari Prabowo-Gibran dan AMIN di Survei Litbang Kompas, Ganjar : Masih Ada Waktu

Menurut Gibran, hasil survei tersebut tak relevan lantaran elektabilitasnya masih mengalami kenaikan. 

"Kalau turun laporkan. Kalau naik nggak perlu dilaporkan," ujar Gibran saat ditemui di Pasar Rumput, Jalan Raya Sultan Agung, Setiabudi Jaksel pada Senin (11/12/2023). 

Gibran justru mewaspadai banyak pemilih yang masih belum menentukan pilihan atau swing voters masih banyak.

Swing voters ini menurutnya bakal menentukan pilihan setelah adanya debat.

"Yang belum menentukan pilihan memang banyak. Mungkin sebagian besar masih nunggu debat ya. Kita tunggu aja 1-2 bulan ini progresnya seperti apa. Yang jelas survei tinggi survei rendah kita tetap kerja keras," katanya.

Baca juga: Yenny Wahid Sebut Ganjar-Mahfud Reprentasi Pemimpin yang Dibutuhkan Negara ke Depan

Gibran menyorti hasil survei Litbang Kompas menunjukkan Prabowo-Gibran masih sebesar 39,3 persen.

Jika angka itu benar, maka bisa dikatakan elektabilitas paslon Koalisi Indonesia Maju untuk menang satu putaran masih jauh.

Kendati demikian, dia tak mempermasalahkan hasil survei yang menunjukkan Prabowo-Gibran sulit menang satu putaran.

"Enggak apa-apa," tukasnya.

Halaman
123

Berita Terkini