Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kepanikan terasa saat bus Saestu Trans mengalami kecelakaan maut di dekat Bukti Bego, perbatasan antara Kelurahan Girirejo dan Mangunan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (8/2/2024).
Termasuk saat bus dengan plat nopol E-7607-V tersebut oleng.
Kondisi dalam bus tersebut disampaikan korban selamat, Wahyono (56).
Wahyono mengatakan para penumpang bus yang berada di depan berusaha untuk segera ke area belakang bus.
Beberapa ada yang langsung lari berusaha menyelamatkan diri.
Baca juga: Ayah asal Sukoharjo Pasrah, Lihat Anak & Cucu Terpontang-panting, saat Kecelakaan Bus Maut di Bantul
Suasana bus, dikatakan Wahyono, sudah panik tidak karuan.
"Sebetulnya saya itu duduk di belakang dekat pintu, bisa saja saya buka tapi saat itu bus berjalan dengan kecepatan tinggi saya kira itu 100 km/jam, jadi saya hanya pasrah saja," paparnya.
Wahyono saat itu duduk di belakang dekat pintu bus.
Dia duduk berbeda dengan anaknya, Aissyah Kusumawati (28) dan sang cucu.
Mereka duduk di bagian depan.
Baca juga: Identitas 2 Warga Sukoharjo yang Tewas dalam Kecelakaan Bus Maut di Bantul, Masih Tinggal Satu RT
Aissyah yang menggendong cucu Wahyono saat itu tidak bisa bergerak.
Ia bahkan sudah tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat anaknya dan cucunya terpontang panting.
"Ya sudah pasrah saja saya itu, saya juga luka-luka terkena pecahan kaca tapi saya sempat membantu evakuasi termasuk Sri wanti, yang kondisinya terjepit di tempat duduk," lanjutnya.
Aissyah dan Sri menjadi korban tewas dalam insiden kecelakaan bus maut di Bantul.
(*)