TRIBUNSOLO.COM - Program makan siang gratis yang diinisiasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menuai pro dan kontra.
Apalagi setelah isunya program makan siang gratis Prabowo-Gibran itu bakal menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sejumlah pihak pun mengaku tak setuju jika makan siang gratis harus menyunat dana BOS, apa alasannya?
Baca juga: Mahfud MD Nilai Pemerintah dan Menteri Kurang Koordinasi soal Makan Siang Gratis
Diketahui, soal rencana penggunaan dana BOS untuk makan siang gratis ini sebelumnya digaungkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.
Airlangga Hartarto mengatakan, nantinya pola pendanaan program ini akan melalui BOS Spesifik atau BOS Afirmasi.
"Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa," ujar Airlangga saat simulasi program makan siang gratIs di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024).
Untuk informasi, dana BOS berasal dari anggaran di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pengamat Pendidikan Indra Charismiadjiyang juga menjabat sebagai juru bicara (jubir) Tim Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), pun lantas mengungkapkan kekhawatirannya.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Simulasi Program Makan Siang Gratis Tidak Etis
Indra menyebut dana BOS untuk keperluan program makan siang gratis berpotensi mengganggu operasional sekolah.
Dia juga menyoroti anggaran pendidikan yang saat ini sudah kecil.
Sehingga program makan siang gratis berpotensi membuat guru honorer tidak menerima gaji sama sekali.
“Lalu bayar listrik, kebersihan, beli perlengkapan sekolah, mau pakai uangnya siapa? Guru-guru honorer siap-siap buat tidak terima honor sama sekali,” jelas Indra dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).
Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi X memberikan penolakan terkait wacana program makan siang gratis didanai dengan BOS.
Baca juga: Prediksi Perolehan Kursi DPRD Wonogiri: PDIP Teratas, Disusul Partai Golkar
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menolak keras, bahkan mengatakan program yang diinisiasi Prabowo-Gibran tersebut ambisius.
“Demi program ambisius, jangan korbankan pendidikan kita!” tegas Fikri dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Jumat (30/2/2024), mengutip dpr.go.id.