Ramadhan 2024

Bagaimana Dampak Langsung Merokok saat Berbuka Puasa? Begini Penjelasan Dokter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rokok.

TRIBUNSOLO.COM - Selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan, umat Islam tidak diperkenankan untuk makan dan minum.

Begitupun dengan menghisap rokok.

Baca juga: Rahasia Umur Panjang Ala Suminah, JCH Berusia 103 Tahun : Jaga Asupan Makanan Hingga Rajin Puasa

Menahan diri untuk tidak merokok selama berpuasa adalah hal yang cukup berat bagi para perokok.

Sehingga, setelah buka puasa tiba, para perokok seperti tak sabar untuk segera menghisap rokoknya.

Lantas, bolehkah langsung merokok ketika buka puasa tiba?

Bagaimana dampaknya bagi kesehatan?

Menurut ahli jantung dari RS Mount Elizabeth Singapura, Dr Stanley Chia, bahwa rokok mengandung lebih dari 4.000 senyawa kimia dan 400 bahan kimia beracun.

Merokok dapat meningkatkan resiko berbahaya untuk tubuh, seperti kanker paru-paru, ginjal, pankreas, kandung kemih, mulut, dan rahim.

Bukan hanya itu saja, merokok juga dapat merusak saluran udara dan kantung udara paru-paru.

Dengan begitu, perokok dapat mengalami penyakit bronkitis kronis dan kesulitan bernapas.

Terlebih jika merokok saat buka puasa, merokok bisa menjadi lebih berbahaya.

Hal ini dikarenakan tubuhnya sepanjang hari tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman.

"Merokok adalah sesuatu yang berbahaya, teruama saat buka puasa di bulan Ramadhan," ujar Dr Riaz Ahmad Minhas, dokter ahli penyakit dalam dari Emirates Clinic and Medical Centre UEA, dikutip dari Serambinews.Com.

Dokter Minhas menerangkan jika tubuh seseorang membutuhkan lebih banyak cairan, glukosa, dan oksigen saat berbuka puasa.

Sementara merokok malah kebalikannya.

Merokok dapat menyebabkan kontraksi pembuluh darah.

Kegiatan tersebut menjadikan aliran oksigen yang semestinya masuk ke tubuh jadi terhambat.

Efek rokok lainnya ketika tubuh dalam kondisi kekurangan asupan, bisa menyebabkan darah mengental.

Kondisi tersebut rentan membuat perokok yang membatalkan puasa dengan merokok dapat mengalami penyumbatan pembuluh darah, tekanan darah naik, detak jantung tidak teratur, dan kolesterol melonjak.

"Efeknya bisa mematikan, perokok harus sadar bahayanya," ungkap Dokter Minhas.

Dokter tersebut menyarankan, supaya ibadah puasa selama sebulan digunakan sebagai sebuah latihan untuk menghentikan kebiasaan merokok yang tidak sehat.

Baca juga: 8 Tips Bagi Penderita Asam Lambung Agar Tidak Kambuh saat Puasa Ramadhan, Jangan Tidur Selesai Makan

Tips Berhenti Merokok Saat Bulan Puasa

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghentikan perilaku merokok selama Ramadhan :

1. Bulatkan tekad

Perokok perlu membuat komitmen secara sadar dengan dirinya sendiri untuk mengakhiri kebiasaan merokok.

Dilansir dari Kemenkes, tekad dan niat yang kuat untuk berhenti merokok menjadi alasan utama yang harus dilakukan.

Setelah melakukan niat, perokok bisa mencoba untuk meminta support keluarga dan teman terdekat.

Tujuannya agar tercipta lingkungan yang sehat dan mendukung proses berhenti merokok itu.

2. Batasi waktu dan tempat untuk merokok

Tips berhenti merokok bisa dilakukan dengan memberikan batas waktu dan tempat untuk merokok.

Selama berpuasa, umat muslim dilarang untuk merokok.

Sehingga ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang melatih diri untuk tidak merokok.

3. Menahan keinginan untuk merokok

Keinginan merokok bisa datang kapan saja. Kendati demikian, tantangan bagi mereka yang ingin berhenti dari merokok adalah menahannya.

Untuk melawan rasa tersebut, perokok bisa mengalihkan perhatiannya dengan melakukan kegiatan yang lain.

Seperti memperbanyak ibadah, zikir, membaca Al-Qur’an, dan hal-hal positif lainnya.

4. Berolahraga secara rutin

Dikutip dari Kompas.com, sebuah studi menyebutkan bahwa olahraga rutin mampu mencegah keinginan merokok.

Bisa dimulai dengan olahraga ringan, agar tetap tidak menganggu puasa.

Hal ini cukup untuk membantu otak mencegah keinginan merokok.

Mengatasi Gejala Saat Berhenti Merokok

Dilansir dari Health Hub, sekitar 20 persen perokok akan mengalami gejala putus zat nikotin yang kuat Ketika berhenti merokok.

Gejala tersebut biasanya langsung dirasakan dalam 48 jam pertama setelah berhenti merokok.

Berikut beberapa gejala putus nikotin dan cara mengatasinya:

- Sulit berkonsentrasi, lakukan peregangan secara teratur untuk mengembalikan energi dalam tubuh.

- Mudah tersinggung, lakukan olahraga yang melatih relaksasi tubuh dan pikiran, seperti yoga, meditasi, dan olah pernapasan.

- Sakit kepala, cegah dengan membiasakan tidur yang cukup.

- Mudah lelah, tidur cukup dan minum jahe bisa menyegarkan tubuh.

- Batuk, atasi dengan minum air hangat atau obat batuk bebas gula.

- Mudah lapar dan haus, mengonsumsi air putih dengan kapasitas lebih banyak dari biasanya bisa menghambat rasa lampar yang sering muncul akibat gejala putus nikotin.

(Magang TribunSolo.Com/Ilham Dwi Rahman)

Berita Terkini