Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berpuasa ternyata juga memberikan segudang manfaat bagi kesehatan gigi dan mulut bagi mereka yang menjalankannya.
Manfaat puasa untuk kesehatan gigi dan mulut ini disampaikan oleh Dokter RS JIH Solo, drg Devi Nindya Kusuma.
drg Devi menjelaskan di dalam rongga mulut manusia berisi bakteri jahat dan baik.
Baca juga: Beragam Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil saat Buka Puasa, Apa Saja?
Ketika seseorang makan atau minum, yang berarti memasukkan benda asing dari luar, maka akan meninggalkan sisa-sisa.
Sisa-sisa makanan itu menurutnya akan membuat reaksi sehingga menimbulkan bau mulut.
Maka ketika berpuasa selama kurang lebih 13 jam, bakteri itu akan beristirahat.
"Dengan kita puasa, ibaratnya bakteri diistirahatkan untuk aksi destruktif di area mulut. Misalnya kena makanan bikin karies atau gigi berlubang," jelasnya.
Selain itu, ketika berpuasa frekuensi makan akan dibatasi karena hanya ketika sahur dan berbuka.
Baca juga: Bye Mulut Bau! Ini Tips Mudah Agar Napas Tetap Segar saat Puasa dari Dokter RS JIH Solo
Hal itu membuat makanan yang masuk ke dalam mulut tidak sebanyak biasanya.
Menurut drg Devi, ketika tidak berpuasa akan banyak makanan yang masuk ke mulut sehingga akan menganggu di dalam mulut.
"Kalau dengan puasa stabil meskipun masih ada. Kerjanya tidak seperti biasa. Menyeimbangkangkan floranormal di dalam mulut. Gigi berlubang lebih minimal," terang drg Devi.
Sementara itu, menurutnya ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bau mulut ketika berpuasa.
Salah satunya sebelum bulan puasa seseorang dianjurkan untuk melakukan pembersihan karang gigi.
Baca juga: Cegah Dehidrasi, Begini Rumus Minum 8 Gelas Air Putih saat Puasa, dari Dokter RS JIH Solo
Karang gigi menurutnya menjadi penyumbang bau mulut karena berisi bakteri.
Sehingga dianjurkan untuk kontrol ke dokter gigi sebelum puasa agar dilakukan pembersihan karang gigi.
Selain itu, cara yang lebih mudah yakni setelah makan sahur agar segera menyikat gigi.
Dianjurkan untuk tidak menunda-nunda agar mulut tidak kering sehingga sisa makanan lebih sulit untuk dibersihkan.
"Kalau sudah lengket, akan susah karena menempel sehingga menimbulkan bau mulut," kata drg Devi.
Tak hanya itu, menurutnya bau mulut bisa juga disebabkan dari faktor pencernaan.
Misalnya bagi penderita maag akut atau gerd yang sering kambuh, itu menjadi salah satu faktor penyebab bau mulut.
Bagi para penderita gerd, kata drg Devi, sebelum puasa bisa memeriksakan diri ke dokter spesialis dalam atau dokter internis.
"Mungkin nanti diberikan obat-obatan yang bisa diminum selama puasa sesuai anjuran. Itu bisa meminimalisir asam lambung naik yang menimbulkan bau mulut. Paling penting itu," ujarnya. (*/adv)