"Endemis itu kan, tiga tahun berturut-turut ada kasus (DBD)," tambahnya.
Puji menyebut, sejak Januari 2024, total ada 270 kasus DBD.
Rinciannya 79 kasus pada Januari, 89 kasus pada Februari.
Kasus DBD meningkat tajam pada bulan Maret yang menyentuh angka 102 kasus.
Tingginya kasus DBD ini perlu diwaspadai bersama.
Pihaknya meminta masyarakat terus melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara menguras, menutup, mengubur.
Selain itu, jika masyarakat yang mengalami gejala seperti DBD untuk bisa segera berobat.
"Terus ini kita juga akan rakor (rapat koordinasi) untuk pokja (kelompok kerja) penanganan DBD," pungkasnya.(*)