Pemilu 2024

Blak-blakan Caleg PDIP Soal Sistem Komandante PDIP Jateng: Ditawari Rp50 Ribu Per Suara Agar Mundur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caleg PDIP Dapil Karanganyar 1 Suprapto (kiri bertopi putih).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Caleg PDIP Dapil Karanganyar 1 Suprapto blak-blakan ditawari Rp 50 ribu per suara jika ia mau mundur dan menaati sistem “Komandante” yang diberlakukan DPD PDIP Jawa Tengah.

Namun ia menolak tawaran tersebut.

“Saya dua kali komunikasi dengan Ketua DPC. Hari pertama saya ditawari satu suara mau diganti Rp50 ribu. Tapi hari berikutnya mau dinaikkan,” ungkapnya.

Sistem “Komandante” diterapkan untuk membuat setiap dapil memperoleh kursi secara merata.

Berbeda dengan prinsip proporsional terbuka yang didasarkan pada caleg dengan suara terbanyak.

Ia tidak ingin mengkhianati suara rakyat yang telah mempercayakan kepadanya.

Baca juga: Sistem Komandante Tuai Polemik, Caleg PDIP di Solo Raya Siap Tempuh Jalur Hukum Jika Tak Dilantik

Suprapto tetap akan berjuang agar bisa dilantik.

“Cuma saya tetap sepakat suara rakyat suara Tuhan. Kalau saya menerima uang itu sama saja saya mengkhianati rakyat,” jelasnya.

Ia awalnya dipaksa bertarung di dapil yang tidak menjadi basis suaranya.

Caleg petahana 2 periode ini tetap menerima keputusan tersebut dan akhirnya bisa meraih suara tertinggi peringkat 4.

“Saya dipindah dapil tidak protes. Begitu jadi kok mau dilengserkan. Ini kesewenang-wenangan menurut kami yang luar biasa,” terangnya.

Ia mendapat 4075 suara.

Namun ia justru akan digantikan dengan caleg yang memiliki suara lebih sedikit.

“3700 sekian. Selisihnya sekitar 300 suara. Yang mau dijadikan nomor 6 melompati 2,” terangnya. (*)

Berita Terkini