Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Masih ingat dengan Lutfiana Rahma Nurmahmudah yang jadi korban begal?
Ternyata pembegalan terhadap gadis asal Desa Teter, Kecamatan Simo setelah lebaran kemarin itu ternyata bohong.
Handphonenya tak dirampok di jalan Simo-Nogosari, tepatnya di Desa Temon, Kecamatan Simo.
Perutnya yang mengaku ditusuk pelaku ternyata ditusuk sendiri.
Lutfiana sengaja menusuk perutnya dengan pisau agar sandiwaranya sempurna.
Dia pun kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Namun setelah diselidiki, ternyata laporan itu palsu.
Baca juga: 3 Fakta Kecelakaan yang Tewaskan Bapak dan Anak di Boyolali Jateng, Istri Minta Tak Langsung Pulang
Baca juga: Wanita dengan Gangguan Mental Lahirkan Bayi di Boyolali Jateng, Ngaku Dirudapaksa Tokoh Masyarakat
Handphonenya tak dirampok, melainkan dijual sendiri.
Nah, agar tak dimarahi orang tuanya, dia lalu bersandiwara.
Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kasat Reskrim Iptu Joko Purwadi, semula Lutfiana mengaku bahwa handphone miliknya yang berada di dasbor sepeda motor dirampas oleh pelaku.
Selain itu, ia juga mengalami luka tusuk di perut akibat serangan pisau.
Dari laporan itu, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan.
"Senin kemarin, kami berhasil mengamankan buah HP yang telah dilaporkan hilang oleh korban," jelasnya.
Saat diklarifikasi, ternyata hp itu memang sengaja dijual. Sehingga laporan begal ke polsek Simo itu tak benar.
Lutfiana pun mengakui telah membuat laporan palsu dengan tujuan untuk mendapat perhatian dari keluarga.
“LR mengakui jika peristiwa tersebut tidak pernah ada dan ia mengakui telah membuat laporan palsu dengan tujuan untuk mendapat perhatian dari keluarga,” tambah Joko.
(*)