Ia berpandangan, kurban bisa dilaksanakan siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang tidak mampu bisa melaksanakan kurban. Maka, kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah.
Sutoyo menambahkan, dari sisi sejarah, kurban memiliki hikmah nilai keikhlasan, ketaatan, dan tawakal yang tinggi dari nabi Ibrahim ketika diperintah menyembelih putranya, Nabi Ismail.
“Dari sisi pahala, seluruh bulu pada hewan kurban, baik bulu halus dan kasar, dihitung satu pahala,” jelasnya. (*)