Arus perubahan untuk Boyolali kian deras.
Namun, sebelumnya, masyarakat masih gamang karena ketiga partai politik yang menjadi satu-satunya harapan tak kunjung mengikat.
Namun setelah adanya penandatanganan kerjasama politik ini, dapat meyakinkan masyarakat akan adanya perubahan kepemimpinan di Boyolali.
" Bahwa betul, di Boyolali ini akan ada sebuah perubahan, yang sudah ditunggu-tunggu masyarakat, yang sudah hampir 20 tahun," jelasnya.
Sementara, Eko Mujiono menegaskan tak ada keraguan bagi jajaran DPC PKB Boyolali untuk perubahan Boyolali.
Baca juga: 7 Tokoh yang Diusulkan PKS untuk Maju Ikut Pilkada Boyolali Jateng, Ada Nama Syaifulhaq Mayyazi
Meski pihaknya hanya sebagai pelaksana keputusan dari DPP soal Pilkada, namun dia juga telah masukan ke pimpinan mengenai arah politik Pilkada Boyolali.
"Insya Allah didengar (DPP PKB). Kita tetep komitmen perubahan di Boyolali. Insyaallah PKB tidak akan lari. PKB tetap komitmen tetap di koalisi (Golkar dan Gerindra)," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan, Ketua DPC Partai Gerindra Boyolali, Aziz Aminudin.
"Kita tetap komitmen untuk mengikuti perubahan," jelasnya.
Fuadi, mengaku sudah sejak 2 tahun silam semangat untuk perubahan sudah menggebu-gebu dibenaknya.
Untuk itu, di Pilkada 2024 ini dia berusaha keras meneguhkan hati partai selain PDIP agar tetap bersatu.
Gerakan politik dengan partai selain PDIP terus dilakukan agar kuat untuk mendongkel PDIP di Pilkada Boyolali.
Namun, sayang PKS yang sejak awal digadang-gadang bisa bersama arus perubahan akhirnya berlabuh ke PDIP .
" Memang ini saat yang tepat untuk perubahan. Kami (Golkar , Gerindra dan PKB) Sudah gerak hingga kecamatan-kecamatan," pungkasnya.
(*)