Berita Sragen

Yoni 1 Meter di Karangpelem jadi Temuan Terbesar di Sragen Jateng? Ini Kata Tim Ahli Cagar Budaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah yoni setinggi 1 meter yang ditemukan di Dukuh Tunggon, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen saat proses ekskavasi, Jumat (5/7/2024).

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Penemuan batu yoni setinggi 1 meter dengan lebar 80 cm dan panjang 80 cm di Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengejutkan banyak pihak.

Pasalnya, ukuran yoni yang ditemukan tersebut tidak biasa.

Yoni yang diperkirakan merupakan peninggalan era Hindu di abad ke-13 tersebut memiliki berat kurang lebih 800 kilogram.

Baca juga: Awal Mula Penemuan Yoni Setinggi 1 Meter di Sragen Jateng, Sudah Ditetapkan jadi Benda Cagar Budaya

Yoni tersebut tidak biasa, karena terdapat tambahan kaki di bawahnya, yang mana semakin ke bawah semakin lebar.

Lantas, apakah yoni di Desa Karangpelem tersebut merupakan temuan yoni terbesar di Kabupaten Sragen?

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) Sragen, Anjarwati Sri Sayekti, mengatakan yoni yang ditemukan di Kabupaten Sragen merupakan peninggalan era Hindu.

Biasanya, yoni banyak ditemukan di Kecamatan Masaran dan Kecamatan Sidoharjo.

Baca juga: 3 Fakta Yoni yang Ditemukan di Sragen Jateng, Digunakan untuk Pertanian 

Penemuan yoni di Kecamatan Kedawung tersebut merupakan hal yang jarang terjadi.

Anjar menyebut yoni yang ditemukan di Desa Karangpelem bukanlah temuan terbesar di Kabupaten Sragen.

"Kalau dari sisi ukuran tidak hanya satu-satunya yang terbesar, karena kita juga temukan di halaman tengah Polres Sragen, kita temukan di Desa Plosokerep, ukurannya juga sebesar ini," katanya kepada TribunSolo.com.

"Namun, kalau dari sisi kualitas batu, itu lebih bagus, kalau yang di Plosokerep memiliki korositas yang lebih tinggi dibandingkan temuan di Desa Karangpelem, dan kualitasnya hampir sama dengan di Polres Sragen, dari batuan andesit yang sangat kompak," tambahnya.

Ia melanjutkan temuan yoni ini bisa saja menjadi salah satu indikasi temuan selanjutnya, apakah berhubungan dengan keberadaan candi di sekitar lokasi temuan.

Meski begitu, pihaknya belum menemukan kembali indikasi temuan lain di sekitar lokasi.

"Yoni yang kita temukan di Sragen sebagian besar berdiri sendiri, yang berkonteks dengan kaki candi itu ada bdi beberapa tempat saja," jelasnya.

(*)

Berita Terkini