Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Koalisi Perubahan untuk Maju (PUMA) memberi tanggapan soal pertemuan Gerindra dan PDIP Wonogiri di Semarang.
Koalisi PUMA, untuk diketahui, berisi 17 partai politik selain PDIP.
Koalisi ini dideklarasikan pada 5 Juli 2024 silam.
Ketua Harian DPD II Golkar Wonogiri, Sugeng Ahmady menyebut pihaknya menghormati komunikasi politik yang dilakukan Gerindra.
"Silaturahmi (Gerindra-PDI Perjuangan) kemarin adalah hal yang biasa. Silaturahmi itu tradisi dan budaya politik. Kita no problem," ujarnya.
Baca juga: Bertemu di Semarang Jateng, PDIP-Gerindra Wonogiri Usung Setyo Sukarno-Imron Rizkyarno di Pilkada?
Sugeng berpandangan hal itu adalah dinamika politik.
Selain itu, menurutnya politik adalah seni kemungkinan.
Sehingga pihaknya menghormati hal tersebut.
Ia memastikan komunikasi parpol yang ada di Koalisi PUMA terjalin intens.
Pihaknya tak melarang parpol yang masuk dalam Koalisi PUMA untuk menjalin komunikasi dengan parpol lain.
"Silaturahmi politik kan budaya politik. Parpol manapun berhak melakukan silaturahim politik, Golkar juga silaturahmi. PUMA kan juga hasil silaturahmi politik," jelasnya.
Baca juga: Gerindra dan PDI Perjuangan Wonogiri Bertemu di Semarang Jateng, Isyarat Bakal Koalisi?
Terpisah, Ketua DPC Partai Demokrat Wonogiri, Wawan Haryono berpandangan kedekatan antara Gerindra dan PDI Perjuangan bukanlah hal baru.
Menurutnya, setiap parpol punya hak membangun kerjasama politik, termasuk Partai Demokrat.
Apa yang dilakukan Gerindra dan PDI Perjuangan menurut dia kedewasaan berpolitik.