Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo akhirnya buka suara menanggapi keluhan masyarakat terkait perlintasan kereta api yang saat ini sedang dalam perbaikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sebagai informasi, sejumlah warga khususnya pengguna jalan yang melintasi sejumlah perlintasan kereta api di wilayah Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, mengeluh.
Pasalnya, kondisi perlintasan tersebut membahayakan bagi pengguna jalan pasca diperbaiki atau ditinggikan.
Bahkan, dikabarkan banyak warga atau pengguna jalan yang jatuh karena melintas.
Hal itu terjadi karena pasca proyek peninggian rel kereta api, perlintasan tersebut tidak diaspal hanya diurug saja dan dipadatkan dengan bebatuan krikil dan pasir.
Kondisi tersebut membuat batu kerikil tergerus dan berserakan akibat sering dilalui pengguna jalan.
Selain itu, debu dari pasir tersebut juga mengganggu rumah-rumah yang berada di sekitaran rel kereta api.
"Banyak kejadian motor jatuh di perlintasan rel kereta api Plumbon, Mojolaban. Selain itu juga berdebu dan mengganggu," ucap Raka, salah satu warga di sekitar rel kereta api Plumbon, Mojolaban, Rabu (31/7/2024).
Selain di lokasi tersebut, keluhan yang sama juga disampaikan warga di perlintasan kereta api Jombor.
Menurut warga kondisinya hampir sama dengan Plumbon dan membahayakan.
Baca juga: Bupati Etik Suryani Menari Kreasi Cuci Tangan Bareng Siswa saat Puncak Hari Jadi Sukoharjo Jateng
Terkait dengan hal tersebut Kepala Dishub Sukoharjo Toni Sri Buntoro angkat bicara.
Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang.
Sebab perbaikan di sekitar rel kereta api menjadi wilayah dan kewenangan dari lembaga tersebut.
"Selama ini kami sudah beberapa kali komunikasi dengan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang terkait dengan permasalahan tersebut," kata Toni saat di Konfirmasi TribunSolo.com, Rabu (31/7/2024).