Lebih lanjut, para petani juga membangun rubuha di sejumlah lokasi di areal persawahan.
Biasanya, tyto alba atau burung hantu mencari mangsa pada malam hari.
Tyto alba memiliki daya jelajah sejauh lebih dari 10 kilometer.
“Setelah ada tyto alba, hasil panen jadi lebih maksimal sehingga memberi keuntungan besar bagi para petani. Kemudian rubuha - rubuha ini diadopsi para petani di daerah lain seperti Tawangsari. Nguter. Weru dan Polokarto, “ pungkasnya. (*)