"Saya kejar saya emosi, saya bacok 3 kali di kepala sama punggung," kata remaja putus sekolah itu.
Selain tidak dapat mengontrol emosi, dia juga mengaku dalam kondisi mabuk saat menyerang korban.
"Iya mabuk habis minum ciu," kata IS.
Atas kejahatannya, pelaku yang masih berstatus anak berhadapan dengan hukum dijerat Pasal 170 ayat (2) KHUP tentang pengeroyokan hingga menyebabkan korban tewas. Ancaman hukumannya 12 tahun pidana penjara.
(*)