Korban Keracunan di Sragen Meninggal

Cari Tahu Penyebab Warga Desa Dawung Keracunan, Dinkes Sragen Masih Tunggu Hasil Uji Laboratorium

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi : Keracunan

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen kini masih menunggu hasil uji laboratorium, untuk mencari tahu penyebab warga Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo mengalami keracunan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini mengatakan keluarnya hasil pemeriksaan laboratorium biasanya memakan waktu sedikit lebih lama.

"Itu yang agak lama berapa lama hasil pemeriksaan laboratoriumnya keluar, kadang ada yang sampai 1 minggu, bahkan pernah sampai 2 minggu," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (6/9/2024).

Sebelumnya, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengambil langsung sample makanan yang dimakan oleh warga yang mengalami keracunan.

Sample yang diambil berupa nasi, urapan, iwel-iwel, pelas, bothok, air, dan juga muntahan korban.

Baca juga: 3 Fakta Langkanya Gas Melon di Klaten Jateng : Puluhan Warung Kehabisan Stok, Sampai Terpaksa Tutup

Sample tersebut diambil pada Rabu (4/9/2024) lalu, usai banyak warga yang datang ke puskesmas karena mengalami gejala keracunan, seperti muntah, mual, diare, hingga linu pada sendi.

Menurutnya, ada banyak penyebab warga Desa Dawung bisa mengalami keracunan makanan, meski makanan yang dikonsumsi terbuat dari sayuran yang seharusnya sehat untuk tubuh.

"Penyebab keracunan bisa bervariasi, karena memang ada yang caa pengolahannya yang kurang tepat, ada yang ternyata sudah benar-benar matang, tapi cara penyajiannya kurang tepat, kasus keracunan tidak bisa keseluruhan rata-rata penyebabnya karena satu hal," jelasnya.

Baca juga: Kasus Keracunan Makanan Terus Terulang Menimpa Warga Sragen Jateng, Begini Kata Bupati Yuni

"Kemungkinan juga karena zat kimia, makanya kita perlu melakukan pemeriksaan, misal ada zat kimia," sambungnya.

Hingga Jumat (6/9/2024) siang, masih ada 10 warga Desa Dawung yang rawat inap.

Satu orang dirawat di Puskesmas Gondang, dan 9 orang dirawat di rumah sakit.

Sementara sisanya, yakni sebanyak 19 orang sudah sembuh, dan seorang korban diantaranya meninggal dunia.

Berita Terkini