"Saya 100 persen mendukung Bowo-Suwardi, kalau saya kan sudah jelas, tidak perlu ditanyakan lagi arah dukungannya," ucapnya.
Dukungan kepada Bowo-Suwardi juga disampaikan oleh mantan pejabat fungsional pengawas sekolah, Suroto.
Baca juga: Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Sragen 2024, Sigit-Suroto Sebut Kode Tuhan, Sudah Diprediksi
Suroto sendirilah yang menyarankan kepada Suwardi untuk terjun ke ranah politik, karena sosok mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen itu menaungi banyak organisasi.
"Sehingga kami punya tanggung jawab moral, beliau akhirnya dalam pertimbangan berpartisipasi dalam Pilkada Sragen, ahirnya saya punya tanggung jawab moral, saya sepenuhnya mendukung Pak Wardi," jelasnya.
"Yang jadi salah satu pertimbangan, disamping beliau aktivis di beberapa organisasi besar, di birokrasi satu-satunya kepala dinas yang sampai 7 tahun tidak digeser, artinya apa, jika dia tidak bagus, tidak mungkin dipertahankan di dinas pendidikan, karena beban tugasnya berat," sambungnya.
Pendapat lain disampaikan oleh dua mantan kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen, yang memilih bersikap netral dalam Pilkada 2024.
"Pokoknya (memilih pemimpin) yang baik, siapa yang baik, yang dipilih, sesuai kemantapan hati, pokoknya saya netral saja," kata mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Zubaidi.
Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen, Untung Sugihartono menegaskan jika ia juga memilih netral.
"Saya di rumah saja, pandangan terhadap Pilkada Sragen ya nanti biar masyarakat yang akan memilih yang terbaik," katanya.
Baca juga: Untung Wina Beda Arah Politik dengan Trah Untung di Pilkada Sragen Jateng, Warna Baju Jadi Sinyal
(*)