Guru Wonogiri Jalan Kaki Antar Provinsi

Andrianto, Guru SMP Wonogiri yang Jalan Kaki Tempuh 80 Km ke Sekolah Sudah Ajukan Mutasi 5 Kali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Andrianto, guru SMP yang jalan kaki lintas provinsi setelah mendapat mutasi.

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Seorang guru SMP asal Wonogiri menjadi viral usai melakukan aksi jalan kaki lintas provinsi dari Jawa Timur ke Jawa Tengah.

Aksi jalan kaki itu dilakukan oleh Andrianto (45) seorang guru mata pelajaran Bahasa Jawa yang saat ini mengajar di SMP Negeri 1 Tirtomoyo, Wonogiri. 

Ia melakukan jalan kaki lintas provinsi itu untuk menunaikan nazar setelah mendapatkan mutasi mengajar di Tirtomoyo, kampung halamannya.

Sebelumnya, ia mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang jaraknya kurang lebih 80 kilometer dari rumahnya.

Baca juga: Kisah di Balik Viralnya Aksi Guru Asal Wonogiri Jalan Kaki Lintas Provinsi: Sempat Terpikir Resign

"Jarak dari rumah Tirtomoyo ke sekolah itu 70-80 km. Setiap hari naik motor, perjalanan 2 jam, berangkat setelah subuh jam 5 pagi, sampai sekolah jam 7," ujarnya. 

Alasan utamanya mengajukan mutasi adalah agar dekat dengan keluarga dan dapat mendampingi kedua anaknya.

Saat ini, ia juga sedang menunggu kelahiran anak ketiganya. 

"Orang bekerja kalau jauh dari keluarga itu kan setelah lama inginnya dekat dengan keluarga, anak saya juga butuh pendampingan," ujar Andri. 

Ia mengaku mulai mengajukan mutasi untuk pindah sejak tahun 2018 lalu.

Namun pengajuannya ditolak karena tidak ada guru yang menggantikan posisinya. 

Tak menyerah, ia kemudian kembali mengajukan mutasi.

Baca juga: Viral Aksi Guru SMP Wonogiri Jalan Kaki Lintas Provinsi Jatim-Jateng Usai Dapat Mutasi, Penuhi Nazar

Namun lagi-lagi belum disetujui karena sesuai regulasi, sebelum ada guru yang menggantikan posisinya, tidak bisa pindah. 

"Kalau total mengajukan mutasi dari Magetan 3 kali, dari Wonogiri 2 kali. Jadi total 5 kali," kata Andri. 

Perjuangan dan kesabarannya berbuah manis.

Bulan Juli 2024, pengajuan mutasinya mulai diterima karena saat itu ada guru yang akan menggantikan posisinya di SMP Negeri 2 Plaosan. 

"Setelah diterima berkasnya harus naik ke Gubernur, Kemendagri dan BKN alurnya. Lalu akhir Oktober dapat SK, di SK dinyatakan saya pindah per 1 November, itu jadi acuan secara birokrasi," katanya. 


Andri mengatakan ketika proses mutasinya berjalan, ia pernah bernazar di hadapan teman-teman gurunya bahwa ketika bisa disetujui, ia akan berjalan kaki lintas provinsi. 

Baca juga: Kisah Guru SMP Jalan Kaki Lintas Provinsi Usai Dapat Mutasi, Dulu PP Wonogiri-Magetan Demi Mengajar

Aksi jalan kaki lintas provinsi dilakukannya dari SMP Negeri 2 Plaosan sampai ke Wonogiri, tepatnya di Kecamatan Puhpelem.

Jaraknya kurang lebih 15 kilometer dan melintasi 8 desa. 

"Perjalanan 5 jam. Dari Puhpelem ke rumah lanjut menggunakan motor. Jadi jalan kaki dari Jawa Timur ke Jawa Tengah," katanya. 

Nazar itu dilakoninya pada 31 Oktober 2024 lalu, di hari terakhirnya mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan.

Video aksinya itu ia unggah pada 1 November 2024. 

"Niatnya hanya berbagi rasa syukur, tidak ada niatan ingin viral. Luapan kegembiraan saja. Sekarang sudah lega," kata Andri.

(*) 

 

Berita Terkini