Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo.
AKP Gembong mengatakan, total ada 13 pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di proyek tersebut.
Kemudian, dari update yang dia terima korban meninggal dunia bertambah 1 orang.
Jadi sampai saat ini total korban meninggal dunia ada 4 orang.
"Untuk 1 korban yang meninggal dunia atas nama Tri Wiji, meninggal pada pukul 14.15 WIB, setelah mendapat perawatan medis di RS PKU Muhammadiyah Blora," kata dia.
"Untuk update, korban ada sebanyak 13 orang, 4 diantaranya meninggal dunia dan 9 lainnya luka-luka dan saat ini dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora," katanya, saat dikonfirmasi Tribunjateng.
Kronologi Kejadian
Peristiwa nahas ini terungkap berawal dari adanya laporan salah satu mandor proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora.
Laporan ini masuk ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Blora.
Polisi kemudian turun ke lapangan.
Hal ini dibenarkan Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet.
Diketahui, proyek pembangunan pengembangan gedung baru ini ada lima lantai.
"Kami dari jajaran Satreskrim Polres Blora menerima laporan dari salah satu mandor proyek pengembangan rumah sakit PKU Muhammadiyah yang terletak di Jalan Raya Blora-Cepu Kabupaten Blora, terkait adanya kecelakaan kerja," katanya.
Beberapa tim yang turun seperti tim gabungan Polsek Jepon, Tim Inafis Polres Blora.
"Pada saat mendatangi TKP untuk para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Hasil informasi dari dokter jaga, diduga korbannya sebanyak 13 orang. Rinciannya 3 meninggal dunia, dan 10 orang luka," jelasnya.