Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Coding bukanlah hal baru bagi siswa-siswa SMP Warga Surakarta.
Bahkan, meski masih duduk di bangku kelas 7, mereka sudah mengikuti perlombaan coding tingkat internasional.
Kepala Sekolah SMP Warga Surakarta, Budi Prabowo mengatakan mengikuti perlombaan coding tingkat internasional sudah menjadi kegiatan rutin tahunan, sejak tiga tahun terakhir.
Terakhir kali, SMP Warga Surakarta berhasil menempati peringkat ke-7, setelah bersaing dengan peserta dari berbagai negara.
Baca juga: Yayasan Warga Solo Gelar Persembahan Warga untuk Indonesia, Ajak Siswa untuk Peduli Lingkungan
"Memang benar apa yang direncanakan pemerintah mengapa coding atau pemrograman itu penting, memang coding salah satu cara bagaimana membentuk pola pikir anak, itu mengapa event-event kayak gini, sering kita ikuti," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (24/1/2025).
"Kalau tingkat lokal, kelihatannya masih jarang, tapi saya yakin setelah ini, (perlombaan) lokal makin sering, karena ini menjadi program pemerintah katanya coding akan dimulai di SD, makanya bagi kami, dari SMP Warga sudah kita antisipasi kemarin, jadi sudah ikut lomba 3 tahun ini," sambungnya.
Ia menambahkan coding menjadi pembelajaran wajib yang diberikan ke siswa kelas 7.
Sementara kelas 8, siswa akan diberi pelajaran praktik robotik, sedangkan dikelas 9 sudah diberi pembelajaran Internet of Things (IoT).
Tak hanya itu, pembelajaran coding ini tidak terlalu sulit bagi kelas 7 SMP Warga Surakarta, yang mana pembelajaran coding sudah diberikan sejak jenjang SD Warga Surakarta.
"Di Yayasan Warga, mulai dari SD sudah dikasih coding, makanya dari SD ke SMP gampang, atau mungkin gampangnya memang coding pembelajaran yang tidak terlalu sulit," jelasnya.
Baca juga: Tim Drumband SD Warga Surakarta Juara Umum Tingkat Kota, Juga Juara Tingkat Nasional di Yogyakarta
"Karena praktiknya selalu membuat game, jadi anak-anak senang, walaupun sebenarnya susah, karena senang, jadi tidak terlalu sulit," tambahnya.
Pembelajaran coding diberikan karena hal tersebut merupakan cara SMP Warga Surakarta untuk mempercepat perkembangan otak anak.
"Harapan kita sebenarnya jangka panjangnya, karena kita tahu anak-anak kita harus dibekali sesuatu yang mempercepat (perkembangan pola pikir), ada sedikit masukan, bahwa kurikulum merdeka nyaman bagi anak, tapi anak tidak pintar," terangnya.
"Kita tahu persis, anak-anak kita sangat jauh ketinggalan dengan negara-negara lain, makanya kalau kita tidak bekali dengan sesuatu, kasihan anak, tidak bisa bersaing," katanya menambahkan.