TRIBUNSOLO.COM - Pengalaman Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman di Polri ternyata tak sebentar.
Dia pernah menduduki beberapa posisi penting.
Namun, kariernya kini redup lantaran dia tersandung kasus narkoba dan pencabulan.
AKBP Fajar adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tahun 2011.
Baca juga: Tak Hanya Kasus Narkoba, Kapolres Ngada NTT AKBP Fajar Terjerat Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur
Beberapa posisi yang pernah dijabatnya seperti berikut:
- Wakil Kapolres Cirebon pada tahun 2018
- Wakil Kapolres Indramayu pada tahun 2019
- Kepala Bagian Pembinaan Operasional Direktorat Reserse Narkoba Polda NTT pada tahun 2021
- Kapolres Sumba Timur pada 2022
- Kapolres Ngada sejak Juni 2024
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Hendry Novika Chandra buka suara soal kasus ini.
Dia membenarkan AKBP Fajar positif narkoba.
Ini setelah ada pemeriksaan tes urine.
"Yang bersangkutan kemarin hasil pemeriksaan dari hasil tes urine sudah dinyatakan positif penggunaan narkoba," kata Hendry kepada wartawan di Kupang pada Selasa (4/3/2025).
"Sementara yang dapat kami terima baru hasil tes urinenya. Sedangkan untuk kasus lainnya masih pendalaman," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ironi AKBP Fajar, Sangat Responsif Tangani TPPO tapi Ditangkap karena Pencabulan dan Narkoba