Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri buka suara terkait kasus guru silat yang mencabuli 7 muridnya.
Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri, Kurnia Listyarini, menyoroti aktivitas latihan bela diri yang dilakukan tengah malam saat hari sekolah.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, latihan silat dilakukan 2 kali setiap minggunya.
"Mereka anak-anak SMP, seminggu dua kali latihan dari jam 19.00 sampai 02.00 malam. Hal-hal seperti itu kan harus dicermati oleh tokoh masyarakat. Tidak sewajarnya anak-anak sekolah beraktivitas sampai tengah malam seperti itu," kata Kurnia.
Pihaknya berharap, seluruh tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Wonogiri ikut menjaga anak-anak apabila mereka mengikut aktivitas yang mungkin mengganggu tugas utama yakni belajar.
Baca juga: Kabar Baik, Kondisi Korban Pencabulan Guru Silat di Purwantoro Wonogiri Mulai Stabil
Ia menekankan tidak mempermasalahkan anak-anak mengikuti kegiatan ekstra, asalkan dilakukan di waktu yang sesuai dan tidak mengganggu waktu belajar dan istirahat anak.
"Saya meyakini itu bukan hanya di satu tempat (latihan sampai malam) walaupun pelatihnya beda-beda. Anak-anak tugas utamanya belajar, kalaupun ikut latihan yang lainnya masih di jam-jam yang wajar," jelasnya.
Sementara itu, kondisi korban pencabulan oleh S (56) oknum guru silat di Purwantoro disebut sudah mulai stabil usai pendampingan yang dilakukan sejumlah pihak.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah turun ke lapangan dan bertemu dengan anak-anak yang menjadi korban. Selain itu pemeriksaan psikologis juga telah dilakukan.
"Kondisi anak-anak sudah stabil, tidak ada yang tindikasi trauma berat," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk mendampingi dan mengawasi anak-anak yang menjadi korban.
"Harus dipastikan anak-anak yang menjadi korban melanjutkan masa depan dan pergaulan mereka di masyarakat. Kita titipkan ke Kepala Desa dan Camat," imbuhnya. (*)