Hal ini mendorong Kyai Khotib Imam untuk mencari lokasi baru guna melanjutkan perjuangannya.
Hadiah dari Raja dan Lahirnya Nama Jatisobo
Melihat ketulusan dan pengabdian Kyai Khotib Imam dalam menyebarkan Islam, Sunan Paku Buwono IV kembali memberikan perhatiannya.
Sebagai bentuk penghargaan, beliau menghadiahkan sebidang tanah yang luas kepada sang ulama.
Di atas tanah tersebut tumbuh sebuah pohon jati yang sangat besar dan unik.
Saking besar dan tingginya, bayangan pohon jati ini bahkan dikisahkan mampu menjangkau Keraton Surakarta saat matahari bersinar terang.
Pohon jati istimewa itu kemudian menjadi simbol penting.
Sebagian kayunya digunakan untuk membangun Masjid Agung Jatisobo, sementara sebagian lainnya dikirim ke kraton.
Dari peristiwa inilah lahir nama “Jatisobo,” yang berasal dari kata “Jatisebo”—berarti “jati yang datang ke keraton”.
Nama ini menjadi penanda sejarah sekaligus bukti keterkaitan erat antara daerah tersebut dengan keraton.
(*)