TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi merupakan sosok yang vokal mendesak pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.
Namun, Fachrul Razi mengaku tidak secara formal mengajak eks Wakil Presiden Try Sutrisno untuk bergabung dalam forum purnawirawan TNI yang tengah mendesak pemakzulan Gibran.
Fachrul mengklaim, Try Sutrisno juga punya keprihatinan yang sama terhadap kondisi bangsa.
Baca juga: Pernyataan Hasto PDIP Usai Dituntut 7 Tahun Penjara di Kasus Harun Masiku, Sudah Prediksi Sejak Awal
"Pak Try kan sifatnya mengetahui tentang apa yang dia lakukan, dia sejalan dengan itu. Dia punya kegelisahan yang sama, tapi saya enggak mau ngajak beliau jadi bagian dari tim kita," kata Fachrul ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (2/7/2025).
Fachrul menyampaikan pernyataan itu sebegai jawaban atas pertanyaan awak media usai menghadiri konferensi pers sikap forum purnawirawan TNI terhadap pemakzulan Gibran.
Awak media menanyakan kepada Fachrul soal posisi Try Sutrisno yang sebelumnya disebut-sebut bersama forum purnawirawan yang mengusulkan pemakzulan Gibran.
"Beliau (Try Sutrisno) peduli sama bangsa kita sangat peduli," ungkap mantan Menteri Agama (Menag) itu.
Baca juga: Pendukung Jokowi Sebut Prabowo-Gibran Satu Paket soal Usulan Pemakzulan, Refly Harun : Salah
Fachrul Razi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melayangkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait tuntutan tersebut, namun belum ada respons progresif.
Meski demikian, forum purnawirawan TNI ini berkomitmen untuk terus menyebarluaskan konten tuntutan mereka.
"Kita terus gulirkan tentang tuntutan itu ya. Karena ini masalah bangsa, kadang-kadang kita buktikan tapi tidak ada yang peduli," tegasnya.
Sebelumnya, hubungan antara Try Sutrisno dan Gibran menjadi perbincangan publik setelah muncul Forum Purnawirawan TNI-Polri yang mengusulkan agar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mencopot Gibran dari posisi wakil presiden.
Baca juga: Ngopi di SPBU Jombor Sukoharjo, SBY Pilih Kopi Hitam Tubruk, Pengawal Beri Waktu 5 Menit ke Karyawan
Forum Purnawirawan TNI-Polri yang mengusulkan pencopotan Gibran terdiri dari sejumlah tokoh senior, termasuk 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.
Forum tersebut mengeluarkan deklarasi berisi delapan poin, yang antara lain mencakup penolakan terhadap kebijakan pemerintah terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), tenaga kerja asing, dan usulan reshuffle terhadap menteri-menteri yang diduga terlibat dalam korupsi.
Salah satu poin paling kontroversial adalah usulan pergantian Wakil Presiden yang disampaikan kepada MPR, berdasarkan dugaan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan Gibran maju pada Pemilu 2024 lalu melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.
Ada sejumlah nama tenar yang ikut menandatangani deklarasi tersebut, salah satunya adalah Try Sutrisno yang menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tahun 1988-1993.
Selain Try, ada pula nama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, hingga Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto yang ikut menandatangani deklarasi itu.
Artikel di atas telah tayang di Kompas.com