Dalam budaya populer Indonesia dan Malaysia, kuntilanak sering digambarkan sebagai sosok arwah perempuan yang meninggal saat hamil atau saat melahirkan, lalu gentayangan karena kematiannya yang tidak wajar.
Ciri-ciri Kuntilanak (versi umum):
- Berwujud wanita berambut panjang, berpakaian serba putih.
- Wajahnya pucat dan sering ditutupi rambut.
- Kerap terdengar dengan suara tawa melengking atau tangisan sedih.
- Konon, aroma bunga melati atau wangi-wangian khas sering mendahului kehadirannya.
- Dalam beberapa cerita, ia suka menampakkan diri di pohon besar seperti pohon beringin atau di tempat angker.
Asal-usul Mitos:
Dalam cerita rakyat, kuntilanak dipercaya berasal dari:
- Perempuan yang meninggal saat hamil atau melahirkan.
- Arwah gentayangan karena dendam atau urusan yang belum selesai.
- Sosok yang kehilangan anak atau suami, lalu berubah menjadi roh jahat.
Kuntilanak jadi bagian dari legenda urban dan kisah seram di masyarakat, terutama untuk menakuti anak-anak agar tidak keluar malam.
Mitos ini adalah bagian dari kepercayaan dan budaya lokal, dan tidak ada bukti ilmiah tentang keberadaan kuntilanak.
Namun, keberadaannya tetap lestari dalam cerita-cerita rakyat dan budaya populer hingga saat ini.
(*)