Klaten Bersinar

Ratusan Warga Klaten Lari Pakai Kebaya & Batik, Ketua TP PKK Fahrani Hamenang: Acara Out of the Box!

TRIBUNSOLO.COM/IBNU DWI TAMTOMO
EVENT LARI UNIK - Ketua TP PKK Klaten Fahrani Hamenang Wajar Ismoyo (kebaya lurik merah topi putih) ikut menjadi peserta Karso Culture Run, pada Minggu (16/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Ratusan warga Klaten memadati kawasan Mangut Karso, Jalan H. Samahudi, Kampung Tegal Sepur, Kecamatan Klaten Tengah, Jawa Tengah, pada Minggu (16/11/2025) pagi untuk mengikuti Karso Culture Run, sebuah fun run unik yang mewajibkan peserta memakai kebaya, lurik, atau batik.

Peserta mengenakan berbagai busana tradisional. Ada yang memakai kebaya dan legging sambil berlari, ada pula yang memadukan jarik dengan sepatu lari. 

Sejumlah peserta tampak berlari sambil tertawa lepas, sementara rombongan lain memadati Jalan Pemuda Klaten hingga memecah kerumunan gelaran Car Free Day.

Baca juga: 7.185 Buruh Tani Klaten Resmi Terima BLT DBHCHT 2025 dari Bupati Hamenang dan Wabup Benny

Acara ini juga dihadiri Ketua TP PKK Klaten Fahrani Hamenang Wajar Ismoyo. 

Ratusan warga Klaten memadati kawasan Mangut Karso
EVENT LARI UNIK - Ratusan warga Klaten memadati kawasan Mangut Karso pada Minggu (16/11/2025) pagi untuk mengikuti Karso Culture Run, sebuah fun run unik yang mewajibkan peserta memakai kebaya, lurik, atau batik.

Ia ikut berlari bersama peserta dan menyebut kegiatan tersebut sebagai hal baru di Klaten.

“Alhamdulillah ini event running pertama kali di Klaten yang out of the box. Jadi kita lari yang biasanya menggunakan pakaian olahraga, kali ini kita lari menggunakan kebaya." 

"Sehingga selain memasyarakatkan olahraga, kita juga mengusung kebudayaan Indonesia,” ujar Fahrani.

Ia menyampaikan bahwa memakai kebaya untuk berlari memang lebih panas.

Baca juga: BLT Tembakau Klaten Rp 1,2 Juta Cair! Ini Pesan Bupati Hamenang ke Ribuan Buruh Penerima Bantuan

Namun menurutnya, kegiatan seperti ini membuka peluang agar pakaian tradisional dapat dimodifikasi untuk aktivitas harian.

"Pastinya lebih panas dibandingkan dengan baju olahraga. Mungkin lain waktu kita bisa memodifikasi, bagaimana kain-kain yang wastra Nusantara ini bisa kita pergunakan untuk olahraga," ujarnya. 

Rute 5 Kilometer

Rute yang ditempuh peserta yaitu:

  • Mangut Karso – Jalan H. Samahudi
  • Jalan Kopral Sayom
  • Jalan Prenjak
  • Jalan Rajawali
  • Jalan Pemuda – Alun-alun Klaten
  • Kembali ke Mangut Karso

Peserta tampak memenuhi jalan hingga ke kawasan Alun-alun Klaten. Rombongan besar yang mengenakan batik dan lurik terlihat kontras dengan suasana kota di pagi hari.

Baca juga: Canggih! Desa Pandes Wedi Klaten Pamer Inovasi Digital SiMentes di Hadapan Bupati Hamenang

Fahrani berharap kegiatan ini menjadi rutin dan dapat memperkuat identitas budaya masyarakat.

“Semoga acara ini bukan yang pertama dan terakhir, akan ada event-event selanjutnya yang lebih menarik lagi," dalam sambutannya sebelum start. 

Ia juga kembali mengingatkan pentingnya kebiasaan hidup sehat. 

“Untuk sehat tentu saja tidak harus mahal… jangan lupa jalan kaki 10 ribu langkah setiap hari," tegasnya. 

fahrani lomba lari unik
EVENT LARI UNIK - Ketua TP PKK Klaten Fahrani Hamenang Wajar Ismoyo (kebaya lurik merah topi putih) bersama peserta Karso Culture Run, pada Minggu (16/11/2025) saat singgah sejenak di Alun-alun Klaten.

Peserta Capai 100 Orang

Panitia menyebut respons masyarakat sangat besar.

“Alhamdulillah, kalau pesertanya hari ini 100 orang," Risca Maranita, perwakilan penyelenggara. 

Ia menjelaskan bahwa konsep lari berkebaya dipilih untuk membiasakan masyarakat menjadikan pakaian tradisional sebagai bagian aktivitas harian.

“Baju kebaya, baju lurik atau batik… kita pengennya kembali ke akar, balik lagi kayak oh kita juga bisa pakai kebaya sehari-hari,” katanya.

Dengan antusiasme peserta yang besar, Risca berharap Karso Culture Run 2025 dapat menjadi agenda budaya dan olahraga tahunan di Klaten. (*)