Mirisnya, empat pelaku seluruhnya masih berstatus pelajar dan berusia 16 tahun alias anak di bawah umur.
Gugatan Pada Tita dilakukan lantaran tida dianggap membuat sakit hati oleh tempat kerja lamanya.
Klinik Symmetry membantah Tita bukanlah karyawan resmi, melainkan hanya diperbantukan secara pribadi oleh salah satu pemilik klinik.
Tita menegaskan dirinya saat ini bukan lagi perawat ataupun karyawan di klinik gigi mana pun. Dia hanya sebatas berjualan kue nastar.
Niatan berjualan kue nastar untuk menyambung hidup justru berujung pilu. Pasca mendapatkan pelanggan baru, Tita justru digugat.
Tita digugat di Pengadilan Negeri Boyolali oleh bekas tempat kerjanya, sebuah klinik kesehatan gigi di kawasan Solo Baru, dengan tuntutan Rp120 juta
Rangkaian adegan dimulai dari informasi keberangkatan kereta hingga detik-detik terjadinya tabrakan yang menewaskan empat orang dan melukai tiga orang
Kejuaraan ini merupakan bagian dari upaya membangkitkan kembali semangat bulutangkis di tingkat daerah
Dari rekaman kamera pengawas yang dianalisis polisi, pelaku bukanlah penjahat kawakan, melainkan anak-anak muda.
Polisi mengidentifikasi adanya sejumlah remaja yang mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam berukuran panjang.
Reka adegan dilakukan dalam kasus kecelakaan maut yang melibatkan Kereta Api Batara Kresna. Ada 27 Adegan.
Korban yang bernama Hanif (28), warga Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, harus menerima 5 jahitan di sekitar lehernya akibat insiden ini.
Hanif terjebak dalam kepungan puluhan pemuda bersenjata tajam ketika hendak menjemput temannya di wilayah Sidan, Kecamatan Mojolaban.
Hanif menceritakan detik-detik mencekam saat dirinya diserang oleh salah satu anggota gangster saat sedang melintas di Kartasura, Sukoharjo.
Di tengah kondisi berdarah dan luka terbuka, korban tetap menguasai kendali motornya dan langsung menuju rumah sakit seorang diri.
Akibat kejadian tersebut, H mengalami luka serius di bagian leher akibat sabetan senjata tajam dan harus menjalani lima jahitan.
Ia menjadi korban dalam insiden tawuran antar gangster yang terjadi di kawasan Gembongan, Kecamatan Kartasura.
Saat itu korban dalam perjalanan menjemput temannya di Kartasura untuk menghadiri kajian Ahad pagi di daerah Sidan, Mojolaban.
Setiap penerima manfaat mendapatkan 20 kg beras, yang merupakan akumulasi dari alokasi bulan Juni dan Juli 2025, masing-masing 10 kg per bulan.
Desa Telukan telah ditetapkan sebagai Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sejak 2023.