Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pencurian Motor di Boyolali

Motor Dicuri saat Salat, Penjual Sayur di Boyolali Sempat Ikhlas, Ketemu Lengkap dengan Keranjangnya

Di hadapan polisi, BDS mengaku terpaksa melakukan tindak pindana ini untuk mencukupi kebutuhan pribadi.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/TRI WIDODO
MOTOR HILANG DITEMUKAN - Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto menyerahkan sepeda motor milik pedagang sayur yang raib saat ditinggal salat subuh. Peristiwa pencurian ini terjadi di Masjid Al Barokah, yang berada di pinggir jalan Boyolali-Musuk, pada Rabu, 23 Juli 2025 lalu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Leganya hati Suwardi (38), pedagang sayur keliling asal Dukuh Mogol Wetan, Desa Ringin Larik, Kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah ini.

Pasalnya, sepeda motornya yang sempat hilang akhirnya ditemukan.

Sepeda motor Suzuki Smash Titan itu awalnya hilang bersama sayuran dagangannya saat ditinggal salat subuh di Masjid Al Barokah, yang berada di pinggir jalan Boyolali-Musuk, Rabu, 23 Juli 2025 silam.

Baca juga: Marak Pencurian Sepeda Motor di Sragen, Polres Sragen Sebut Kebanyakan Warga Lupa Cabut Kunci

Setelah melakukan pengusutan, polisi pun meringkus pelaku yang berinisial BDS.

Warga Cepogo itu ditangkap polisi di wilayah Klodran, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Beruntungnya, sepeda motor itu tak dijual pelaku yang merupakan seorang residivis kasus penggelapan.

Kini sepeda motor tersebut dipinjam pakaikan ke korban hingga proses hukum selesai.

Baca juga: Pencurian Motor Beat di Klaten, Pelaku Tertangkap 3 Hari Kemudian Gegara Tinggalkan Sepeda di TKP

"Ya senang. Bisa jualan lagi dengan sepeda motor sendiri. Meskipun masih pinjam," kata Suwardi kepada TribunSolo.com, Selasa (2/9/2025).

Dia mengaku sejak sepeda motornya hilang, dia harus meminjam teman agar bisa tetap berjualan keliling.

Sebab, Suwardi adalah tulang punggung keluarga.

Sementara itu, dari hasil pengembangan, selain residivis tersangka juga menjadi pelaku pidana di wilayah lain.

Antara lain di Cepogo, Pulisen, Universitas Boyolali dan dua kasus pidana di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.

Di hadapan polisi, BDS mengaku terpaksa melakukan tindak pindana ini untuk mencukupi kebutuhan pribadi.

Pasalnya, sejak keluar dari penjara 2 bulan lalu, dia tak punya kerjaan.

Baca juga: Belum Tuntas, Satu Pelaku Lain Pencurian SPPG Danusuman Solo Masih Buron

"Cari kerja belum dapat. Saya bisanya nyopir," kata BDS.

Berdasarkan penelusuran TribunSolo.com, lokasi pencurian sebenarnya terletak di jalan raya.

Lokasinya hanya berjarak 4,4 kilometer dari Alun-alun Lor Boyolali (bisa ditempuh 9 menit sepeda motor).

Bahkan, lokasinya pencurian ini dekat kompleks pertokoan dan juga rumah makan.

Namun ketika dini hari sampai subuh, lokasi pencurian memang sepi dari aktivitas warga.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi kejadian serupa, pastikan melakukan langkah sederhana seperti mengunci stang ke kanan, mencabut kunci kontak, dan menggunakan standar ganda.

Pemilik motor juga bisa menambah alarm, atau GPS tracker pada kendaraan.

Pastikan parkir di tempat yang terang, ramai, dan memiliki pengawasan seperti CCTV untuk memudahkan pekerjaan polisi ketika terjadi kasus pencurian.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved