Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Kenapa Banyak Umbul di Klaten? Berkah dari Gunung Merapi, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Ya, di Klaten. keberadaan sumber mata air alami yang sangat melimpah dan tersebar di berbagai wilayahnya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
UMBUL DI KLATEN - Kondisi Umbul Ponggok yang berada di Jalan Delanggu-Polanharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten dibuka untuk umum, Selasa (27/10/2020). Inilah penjelasan ilmiah kenapa di Klaten, Jawa Tengah, bisa ada banyak umbul. 

Secara ilmiah, umbul di Klaten terbagi menjadi dua tipe berdasarkan penyebab terbentuknya, yaitu mata air depresi dan artesis. Mata air depresi muncul karena permukaan tanah yang lebih rendah dari sumber air bawah tanah, sedangkan mata air artesis muncul karena tekanan air dalam lapisan batuan yang memaksa air keluar ke permukaan.

Kualitas air di Klaten tergolong sangat baik dan bersih, dengan temperatur air berkisar antara 23 hingga 27 derajat Celsius, sesuai dengan standar baku mutu air bersih pemerintah.

Salah satu contoh pengembangan sumber mata air sebagai destinasi wisata adalah Desa Ponggok di Kecamatan Polanharjo.

Desa ini telah diolah menjadi desa wisata air dengan banyak umbul indah seperti Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Ponggok, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro.

Setiap umbul menawarkan pemandangan alam yang memukau dengan air jernih dan suasana pedesaan yang asri.

Selain sebagai tempat wisata, sumber air ini dimanfaatkan oleh warga setempat untuk budidaya ikan air tawar, menjadikan desa ini tidak hanya menarik bagi wisatawan tetapi juga sebagai pusat ekonomi lokal yang berkembang pesat.

Pendapatan dari sektor wisata dan perikanan bahkan telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terlihat dari adanya pembangunan fasilitas umum yang representatif, seperti kantor desa yang megah.

 Wisata Umbul di Kecamatan Tulung dan Kecamatan Lainnya

Selain Ponggok, Kecamatan Tulung juga memiliki sejumlah mata air yang dimanfaatkan untuk tujuan wisata dan sosial ekonomi.

Desa Wunut, misalnya, mampu memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada warga dari hasil pengelolaan wisata Umbul Pelem.

Beberapa desa lain di Klaten seperti Gedong Jetis dengan Umbul Gedong, Jambeyan dengan Umbul Jolotundo, serta Sidowayah dengan Umbul Manten dan Umbul Siblarak, juga memiliki mata air yang melimpah dan berperan penting dalam perekonomian dan kebutuhan masyarakat setempat.

Dari Lereng Gunung Merapi ke Klaten: Jalur Air yang Terbukti Ilmiah

Sumber air melimpah di Klaten berasal dari daerah resapan air di lereng timur Gunung Merapi, tepatnya di kawasan seperti Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Profesor Heru Hendrayana, seorang Senior Hydrogeologist dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bahwa air yang muncul sebagai umbul di Klaten berasal dari ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut.

Dengan metode penelitian menggunakan sidik jari kimia dan isotop air, para ahli berhasil melacak asal air tersebut, mengungkap bagaimana air hujan yang turun di lereng Merapi meresap ke dalam tanah dan kemudian muncul kembali di daerah yang lebih rendah sebagai sumber mata air alami.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved