Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Kenapa Banyak Umbul di Klaten? Berkah dari Gunung Merapi, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Ya, di Klaten. keberadaan sumber mata air alami yang sangat melimpah dan tersebar di berbagai wilayahnya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
UMBUL DI KLATEN - Kondisi Umbul Ponggok yang berada di Jalan Delanggu-Polanharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten dibuka untuk umum, Selasa (27/10/2020). Inilah penjelasan ilmiah kenapa di Klaten, Jawa Tengah, bisa ada banyak umbul. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikenal sebagai kabupaten 1.001 mata air.

Hal itu karena banyaknya umbul di kabupaten satu ini.

Paling terkenal adalah Umbul Ponggok, yang menjadi salah satu ikon wisata di Klaten.

Ya, di Klaten. keberadaan sumber mata air alami yang sangat melimpah dan tersebar di berbagai wilayahnya.

Baca juga: Kenapa Banyak Fosil Ditemukan di Sangiran Sragen? Berawal Letusan Gunung Berapi Jutaan Tahun Lalu

Fenomena ini bukan hanya menjadi ciri khas daerah, tetapi juga menjadi potensi besar yang menunjang sektor pariwisata, pertanian, perikanan, dan penyediaan air minum masyarakat.

Secara geografis, Klaten berbatasan dengan Sukoharjo di sisi timur, Gunungkidul di selatan, Sleman dan Magelang di barat, serta Boyolali di utara.

Kabupaten yang terdiri dari 26 kecamatan ini memiliki tanah subur yang didukung dengan pasokan air melimpah dari berbagai sumber mata air alami.

Dengan lebih dari 200 titik mata air, Klaten menjadi salah satu wilayah dengan potensi sumber air terbesar di lereng timur Gunung Merapi.

Umbul-umbul tersebut tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Tulung, Polanharjo, dan Karanganom, dan dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai destinasi wisata dan lahan budidaya ikan air tawar.

Asal Usul Umbul di Klaten

Menurut publikasi ilmiah berjudul Analisis Pola Persebaran dan Karakteristik Mata Air di Lereng Timur Gunungapi Merapi di Kabupaten Klaten karya Septiani Ari Dwijayanti (2018), sumber mata air di Klaten sebagian besar berasal dari daerah resapan air di lereng timur Gunung Merapi.

Lereng ini berfungsi sebagai daerah imbuhan air tanah (ground water recharge area) yang mampu meresapkan air hujan hingga menjadi air tanah yang kemudian muncul kembali sebagai mata air di daerah bawah.

Baca juga: Kenapa Suporter Persis Solo Disebut Pasoepati? Begini Sejarahnya, Ada Kaitan dengan Pelita Jaya

Penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan bahwa Kecamatan Tulung memiliki konsentrasi mata air terbanyak, sekitar 37 titik dengan persentase hampir 70 persen.

Topografi daerah ini berupa dataran, perbukitan bergelombang, hingga miring, yang sangat mendukung terbentuknya sumber mata air alami.

Umbul Cokro, wisata air yang ada di Kabupaten Klaten.
Umbul Cokro, wisata air yang ada di Kabupaten Klaten. (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Dua Tipe Umbul di Klaten

Secara ilmiah, umbul di Klaten terbagi menjadi dua tipe berdasarkan penyebab terbentuknya, yaitu mata air depresi dan artesis. Mata air depresi muncul karena permukaan tanah yang lebih rendah dari sumber air bawah tanah, sedangkan mata air artesis muncul karena tekanan air dalam lapisan batuan yang memaksa air keluar ke permukaan.

Kualitas air di Klaten tergolong sangat baik dan bersih, dengan temperatur air berkisar antara 23 hingga 27 derajat Celsius, sesuai dengan standar baku mutu air bersih pemerintah.

Salah satu contoh pengembangan sumber mata air sebagai destinasi wisata adalah Desa Ponggok di Kecamatan Polanharjo.

Desa ini telah diolah menjadi desa wisata air dengan banyak umbul indah seperti Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Ponggok, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro.

Setiap umbul menawarkan pemandangan alam yang memukau dengan air jernih dan suasana pedesaan yang asri.

Selain sebagai tempat wisata, sumber air ini dimanfaatkan oleh warga setempat untuk budidaya ikan air tawar, menjadikan desa ini tidak hanya menarik bagi wisatawan tetapi juga sebagai pusat ekonomi lokal yang berkembang pesat.

Pendapatan dari sektor wisata dan perikanan bahkan telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terlihat dari adanya pembangunan fasilitas umum yang representatif, seperti kantor desa yang megah.

 Wisata Umbul di Kecamatan Tulung dan Kecamatan Lainnya

Selain Ponggok, Kecamatan Tulung juga memiliki sejumlah mata air yang dimanfaatkan untuk tujuan wisata dan sosial ekonomi.

Desa Wunut, misalnya, mampu memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada warga dari hasil pengelolaan wisata Umbul Pelem.

Beberapa desa lain di Klaten seperti Gedong Jetis dengan Umbul Gedong, Jambeyan dengan Umbul Jolotundo, serta Sidowayah dengan Umbul Manten dan Umbul Siblarak, juga memiliki mata air yang melimpah dan berperan penting dalam perekonomian dan kebutuhan masyarakat setempat.

Dari Lereng Gunung Merapi ke Klaten: Jalur Air yang Terbukti Ilmiah

Sumber air melimpah di Klaten berasal dari daerah resapan air di lereng timur Gunung Merapi, tepatnya di kawasan seperti Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Profesor Heru Hendrayana, seorang Senior Hydrogeologist dari Universitas Gadjah Mada, menjelaskan bahwa air yang muncul sebagai umbul di Klaten berasal dari ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut.

Dengan metode penelitian menggunakan sidik jari kimia dan isotop air, para ahli berhasil melacak asal air tersebut, mengungkap bagaimana air hujan yang turun di lereng Merapi meresap ke dalam tanah dan kemudian muncul kembali di daerah yang lebih rendah sebagai sumber mata air alami.

Pentingnya Konservasi Daerah Resapan Air

Konservasi daerah resapan air di lereng Merapi sangat penting agar pasokan air untuk Klaten tetap terjaga. Heru Hendrayana menekankan pentingnya menjaga kawasan imbuhan air tanah agar mata air di Klaten terus mengalir sepanjang tahun.

Berbagai upaya konservasi dilakukan seperti penanaman pohon asli Merapi, tanaman kopi dan teh yang berfungsi sebagai penahan air, pembangunan sumur resapan, dan penerapan sistem pertanian yang ramah lingkungan untuk mengurangi limpasan air.

Kejernihan dan Kesegaran Air Umbul

Air di Klaten dikenal sangat bening dan segar karena berasal dari air hujan yang bersih dan belum tercemar.

Selama air meresap melalui batuan vulkanik yang porus dan berisi mineral, air itu mendapatkan kandungan mineral alami yang memberikan rasa dan kualitas yang berbeda pada setiap mata air.

Dengan kualitas yang terjaga dan jumlah yang melimpah, air ini tidak hanya menopang kehidupan masyarakat Klaten tetapi juga menjadi sumber daya alam yang sangat berharga bagi berbagai sektor, mulai dari industri hingga pariwisata.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved