Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mitos Jembatan Timang di Wonogiri

Pertemuan Dua Sungai di Jembatan Timang Wonokerto Wonogiri, Jadi Tempat Berendam Malam Jumat Kliwon

Pertemuan dua sungai di Jembatan Timang disebut menjadi lokasi berendam . Ini khususnya di waktu-waktu tertentu.

TRIBUNSOLO.COM/ERLANGGA BIMA SAKTI
MITOS DI WONOGIRI - Jembatan Timang di Desa Wonokerto, Wonogiri, Jawa Tengah, saat dilintasi pengendara motor beberapa waktu lalu. Jembatan satu ini memiliki cerita mistis tersendiri yang sudah beredar dari mulut ke mulut. 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bukan hanya mitos soal adanya "keramaian" ketika malam hari, di kawasan Jembatan Timang juga menyimpan kisah lain.

Di bawah jembatan di Desa Wonokerto, Kecamatan Wonogiri yang banyak sekali dilintasi masyarakat itu terdapat pertemuan dua sungai yang cukup besar.

Kades Wonokerto, Suyanto mengatakan dua aliran sungai yang bertemu di kawasan jembatan itu adalah Sungai Bengawan Solo dan Sungai Walikan.

Menurutnya pertemuan dua sungai itu biasanya terdapat aura mistis yang sangat kuat.

Di area pertemuan dua sungai itu menurutnya kerap digunakan untuk kungkum atau berendam oleh orang yang memiliki kepercayaan tertentu. 

Waktu-waktu yang digunakan untuk berendam atau kungkum juga malam tertentu seperti Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon.

"Tempat tirakat. Waktu saya kecil orang tua bilang wayahe kungkum. Saya juga ikut. Kungkum, tirakat disana," jelasnya. 

Selain itu, konon katanya, tak sedikit orang yang mengalami peristiwa yang tidak masuk di akal dimana ketika melintasi kawasan jembatan itu saat malam hari, suasananya ramai seperti pasar.

Baca juga: Fakta Lain Jembatan Timang di Wonokerto Wonogiri : Pernah Jadi Tempat Pembuangan Korban Pembunuhan

Tak ada bukti catatan tentang "penampakan" pasar itu, tak ada dokumentasi juga yang bisa menggambarkan suasananya.

Namun cerita tentang keberadaan pasar itu beredar di kalangan masyarakat.

Ia menceritakan lokasi yang banyak dirasakan orang-orang ramai seperti pasar saat melintas adalah di turunan sebelum jembatan jika melintas dari arah kota.

"Memang banyak yang merasa, saat lewat terasa ramai," jelas dia.

Meski begitu, keberadaan hal tersebut tidak mengganggu masyarakat yang melintas.

Hanya saja, mereka yang melintas di kawasan itu merasa berada di tengah keramaian seperti di pasar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved