Viral Penganiayaan Pemain Ketipung
Miris Lihat Kekerasan Sesama Seniman di Klaten, Abah Lala : Upah Sedikit, Taruhan Nyawa
Seniman kondang asal Boyolali, Abah Lala, mengecam keras aksi kekerasan yang menimpa seorang seniman di Klaten.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Seniman kondang asal Boyolali, Abah Lala, mengecam keras aksi kekerasan yang menimpa seorang seniman di Klaten.
Sebagai bentuk solidaritas, ia bersama ratusan seniman Boyolali mendatangi Mapolres Klaten pada Rabu (1/10/2025).
"Untuk memberikan support, biar pelaku kekerasan dihukum seadil-adilnya, biar memberikan efek jera," ujar Abah Lala.
Aksi kekerasan terhadap seniman tersebut sempat terekam dan beredar luas di media sosial.
Abah Lala mengaku miris melihat perlakuan yang diterima oleh rekan seprofesinya.
"Berapa to upah dari pelaku seni itu. Upah sedikit, taruhan nyawa," ucapnya.
"Mesakke. Ra tegel mas. Nonton e ra tegel," tambahnya.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, dan para pekerja seni bisa menjalankan profesinya dengan rasa aman dan nyaman.
"Jadi pemain dan musisi itu bekerja tidak ada rasa takut, tidak ada intimidasi," tegas Abah Lala.
Selain menyuarakan kecaman, Abah Lala juga menyampaikan aspirasi terkait durasi pertunjukan orkes yang harus sesuai dengan izin yang diberikan pihak keamanan.
"Kalau jam 12.00 selesai ya harus selesai. Ga ada yang namanya nambah-nambah," kata Abah Lala.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan yang berlaku demi menjaga ketertiban bersama.
"Ga bisa seenaknya sendiri. Ngulur-ngulur waktu," pungkasnya.
Abah Lala sendiri adalah nama panggung dari Nur Bayan Lala, seorang pencipta lagu sekaligus penyanyi campursari dan dangdut koplo asal Boyolali, Jawa Tengah.
Ia dikenal luas karena menciptakan lagu Ojo Dibandingke yang dipopulerkan oleh Farel Prayoga saat tampil di Istana Merdeka pada HUT ke-77 RI tahun 2022.
Sosok Abah Lala selama ini tergolong cukup vokal untuk memperjuangkan apresiasi eksistensi seniman.
Baca juga: Kursi Lipat Merah Jadi Barang Bukti Pengeroyokan Pemain Ketipung di Klaten, Polisi Sudah Amankan
Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan pengeroyokan terhadap seorang pria dalam sebuah pentas hajatan.
Lokasi kejadian disebutkan berada di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten yang berjarak 46,3 km dari Kota Solo.
Salah satu akun, @infocegatanklaten, menyebut peristiwa itu terjadi pada 28 September 2025.
Terlihat ada seorang yang dipukul kursi.
Tak hanya itu, korban juga sempat ditendang.
Korban hanya pasrah saat dikeroyok.
Setelah situasi kembali kondusif, hiburan berlanjut hingga pukul 16.00 WIB.
Namun, acara tersebut akhirnya berujung pada pengeroyokan terhadap seorang pria yang merupakan pemain ketipung.
(*)
| Kasus Pengeroyokan Pemain Ketipung di Klaten Jadi Perhatian Bupati Hamenang, Ikut Kawal Proses Hukum |
|
|---|
| Motif Pengeroyokan Pemain Ketipung di Klaten, Diduga Dipicu Pengaruh Miras |
|
|---|
| Kesaksian Ayah Pemain Ketipung yang Dikeroyok di Klaten, Korban Berniat Bela Penyanyi |
|
|---|
| Ryan Kirun, Pemain Ketipung yang Dikeroyok di Klaten Meneteskan Air Mata, Dijenguk Ratusan Seniman |
|
|---|
| Bawa Bendera One Piece, Abah Lala Ikut Aksi Damai Seniman di Klaten: Tuntut Kasus Diusut Tuntas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.