Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Warga dan Pesilat Bentrok di Sukoharjo

Kondisi Terkini Anggota Pagar Nusa Korban Bentrok di Desa Toriyo Sukoharjo: Masih Belum Bisa Melihat

Meski anggota Pagar Nusa yang terluka sudah menjalani operasi dan jahitan di bagian matanya, namun hasilnya belum seperti yang diharapkan.

TribunSolo.com/Anang Maruf
SEPI. Kondisi lokasi bentrok warga dan pesilat di Desa Toriyo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo pada Minggu (28/9/2025). Massa bubar setelah polisi datang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Di atas ranjang rumah sakit, Dimas Aptian Wijaya Marga hanya bisa berbaring lemah.

Matanya terbalut perban tebal, dan hingga kini, pandangan itu belum kembali.

Sudah lebih dari seminggu sejak bentrokan antara warga dan anggota Perguruan Silat Pagar Nusa di Desa Toriyo, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (28/9/2025) lalu, namun kondisi Dimas justru memburuk.

“Saat bentrok terjadi, korban kami, Dimas, terkena lemparan benda keras mengenai bagian kelopak mata sebelah kiri,” ujar pengurus Pagar Nusa Sukoharjo, Saifudin Anwari, saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Selasa (7/10/2025).

BENTROK. Tangkapan Layar pesilat dan warga bentrok di Bendosari Sukoharjo. Polisi membenarkan kejadian ini pada Minggu (28/9/2025).
BENTROK. Tangkapan Layar pesilat dan warga bentrok di Bendosari Sukoharjo. Polisi membenarkan kejadian ini pada Minggu (28/9/2025). (Istimewa/Instagram @Infocegatansukoharjo)

Benturan keras itu membuat tulang kelopak mata Dimas retak dan menyebabkan pendarahan serius.

Ia sudah menjalani operasi dan jahitan di bagian luka, namun hasilnya belum seperti yang diharapkan.

Hingga kini, Dimas masih belum bisa melihat.

“Informasi terbaru yang saya terima, kondisi Dimas semakin memburuk dan dokter menyarankan untuk dilakukan operasi kembali karena sampai sekarang belum bisa melihat,” kata Anwari.

Baca juga: Korban Bentrok Pagar Nusa vs Warga Toriyo Sukoharjo Makin Memburuk, Harus Jalani Operasi Mata Kedua

Kabar ini membuat rekan-rekan seperguruannya di Pagar Nusa berduka sekaligus geram.

Mereka berharap proses hukum terhadap kasus bentrokan yang menimpa Dimas dapat berjalan adil dan transparan.

Di sisi lain, keluarga Dimas masih terus berdoa agar penglihatan pemuda itu segera kembali.

Sebelumnya diberitakan, pihak Pagar Nusa Sukoharjo membantah tudingan bahwa bentrokan yang terjadi pada 28 September lalu dipicu oleh konvoi anggotanya. 

Anwari menegaskan, peristiwa itu diduga dipicu oleh provokasi dari oknum tak dikenal yang kemudian memicu kericuhan.

Baca juga: Anggota Pagar Nusa Jadi Korban Bentrokan di Desa Toriyo Sukoharjo, Pengurus Bakal Tempuh Jalur Hukum

“Bentrokan itu bukan berasal dari konvoi anggota kami. Kami menduga ada provokasi dari pihak luar, hingga akhirnya terjadi benturan dan korban kami mengalami luka parah,” jelasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved