Banjir di Juwangi Boyolali

Enam Tahun Tak Tersentuh, Jembatan Krobokan Juwangi Boyolali Akan Diperbaiki

Warga Juwangi yang kesulitan karena jembatan Krobokan putus akan mendapat solusi. Pemkab menjanjikan perbaikan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
RUSAK. Pemkab Boyolali memastikan bakal membangun kembali Jembatan Krobokan yang ambrol sejak tahun 2019 lalu. 
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Boyolali akan membangun kembali Jembatan Krobokan di Juwangi yang ambruk sejak 2019 akibat hujan deras.
  • Warga masih memakai jembatan darurat untuk menuju sekolah, pasar, dan balai desa.
  • Bupati Agus menargetkan pembangunan jembatan permanen dimulai pada 2026 dengan anggaran Rp1,5 miliar dari DPUPR Boyolali.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memastikan akan membangun kembali Jembatan Krobokan yang ambrol sejak tahun 2019.

“Kita langsung cek ke lokasi. Ini kita sudah lihat semuanya, sudah ada jembatan sementara. Tapi pastinya ke depan, kita akan anggarkan karena ini salah satu jembatan penghubung antardukuh desa setempat,” kata Bupati Boyolali, Agus Irawan, Selasa (4/11/2025).

Jembatan Krobokan ambrol akibat hujan deras dan arus sungai yang menggerus pondasi hingga akhirnya runtuh enam tahun lalu.

Baca juga: Akses Ekonomi Warga Terputus, Pemdes Krobokan Minta Pemkab Boyolali Bangun Jembatan Baru di Juwangi

Sebagai solusi darurat, warga setempat membangun jembatan sasak di sisi barat jembatan lama.

Jembatan darurat itu digunakan untuk akses pejalan kaki dan kendaraan roda dua, termasuk menuju balai desa, sekolah, dan pasar.

Agus menargetkan pembangunan jembatan permanen dimulai pada tahun 2026 dengan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali.

“Semoga nanti kalau sudah dibangun, akses warga bisa lebih lancar,” imbuh Agus.

Akses Ekonomi Warga Terputus

Terputusnya jembatan darurat di Dukuh Pringjowo, Desa Krobokan, Kecamatan Juwangi, Boyolali membuat pemerintah desa setempat prihatin.

Pasalnya, jembatan itu menjadi satu-satunya penghubung setelah jembatan utama roboh pada 2019.

Sekdes Krobokan, Samroni mengaku prihatin karena jembatan tersebut sangat penting.

Jembatan tersebut merupakan akses perekonomian warga, pendidikan hingga sosial warga.

"Kita di tengah. Kemarin hujan sangat tinggi, dan debit airnya sangat besar," ujar Samroni, Rabu (22/10/2025).

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pimpinan diatasnya.

JEMBATAN DARURAT RUSAK - Salah seorang warga Dukuh Pringjowo, Desa Krobokan, Kecamatan Juwangi, Boyolali melihat puing jembatan darurat yang hanyut, Rabu (22/10/2025). Terputusnya jembatan darurat itu membuat pemerintah desa setempat prihatin. Pasalnya, jembatan itu menjadi satu-satunya penghubung setelah jembatan utama roboh pada 2019.
JEMBATAN DARURAT RUSAK - Salah seorang warga Dukuh Pringjowo, Desa Krobokan, Kecamatan Juwangi, Boyolali melihat puing jembatan darurat yang hanyut, Rabu (22/10/2025). Terputusnya jembatan darurat itu membuat pemerintah desa setempat prihatin. Pasalnya, jembatan itu menjadi satu-satunya penghubung setelah jembatan utama roboh pada 2019. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

"Ada tindakan dari desa. Sudah ada koordinasi," tambahnya.

Dia menyebut untuk sementara pihaknya dan warga akan melakukan gotong royong untuk membangun kembali jembatan darurat.

Di mana pembangunan jembatan utama sebenarnya sudah dianggarkan pada 2023 lalu.

"Tapi mungkin karena efisiensi, sehingga pembangunannya ditunda," tambahnya.

Dia pun berharap, Pemkab Boyolali dapat mengalokasikan dana untuk pembangunan jembatan ini.

"Karena kalau (dari) dana desa mungkin ga mampu," katanya.

Sementara itu, hanyutnya jembatan ini telah dilakukan assessment oleh BPBD Boyolali.

Jembatan penghubung ini merupakan sarana vital bagi warga sehingga butuh penanganan segera.

"Hasil asesmen ini nanti akan kita laporkan ke pimpinan," Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Boyolali, Aris Sulistyanto.

Jembatan yang roboh ini memiliki bentang 13 meter dengan lebar 3.

"Nanti kita laporan ke pimpinan. Apakah nanti akan dibangun melalui desa atau langsung DPU PR, kita menunggu petunjuk pimpinan," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved