Gelar Pahlawan Soeharto

Respons Kosgoro Jateng Pasca Soeharto Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Setelah 20 Tahun

Gelar itu dinilai Kosgoro Jateng merupakan bentuk penghargaan yang pantas atas jasa besar Soeharto dalam membangun bangsa.

KOMPAS/JB SURATNO
POTRET SOEHARTO - Presiden ke-2 Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998. Belakangan wacana Soeharto jadi pahlawan nasional kembali mencuat. (KOMPAS/JB SURATNO) 
Ringkasan Berita:
  • Sekjen Barisan Muda Kosgoro Jateng, Aan Shopuanuddin, bersyukur atas penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto.
  • Aan menilai gelar itu pantas karena jasa besar Soeharto dalam pembangunan nasional, Serangan Umum 1 Maret 1949, dan penumpasan PKI.
  • Ia berencana menggelar tasyakuran sebagai ungkapan syukur atas penghargaan kepada Presiden ke-2 RI tersebut.

 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sekretaris Jenderal Barisan Muda Kosgoro Jawa Tengah (Jateng), Aan Shopuanuddin, menyambut penuh syukur penetapan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025).

Kepada TribunSolo.com, Aan menilai gelar itu merupakan bentuk penghargaan yang pantas atas jasa besar Soeharto dalam membangun bangsa.

Baca juga: Dari Pekalongan ke Karanganyar, Pensiunan ASN Ini Pilih Ziarah ke Makam Soeharto daripada Liburan

“Saya sangat bersyukur atas gelar pahlawan yang disematkan ke Bapak Pembangunan Soeharto,” ujar Aan.

Pria yang juga kader Partai Golkar Kabupaten Karanganyar itu menyebut, Soeharto layak mendapat gelar tersebut karena berbagai kontribusinya, mulai dari program pembangunan nasional berkelanjutan Repelita, pembangunan Masjid Amal Bakti Pancasila, hingga perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 dan penumpasan PKI.

Baca juga: PERTAMA KALI Upacara Hari Pahlawan Digelar di Astana Giribangun Karanganyar: saat Penobatan Soeharto

“Presiden ke-2 RI Soeharto layak disematkan gelar Pahlawan Nasional karena Pembangunan Repelita, Pembangunan Masjid Amal Bakti Pancasila, upaya membela negara dalam Serangan Umum 1 Maret 1949, serta penumpasan PKI hingga pembangunan Indonesia yang tinggal landas hingga diakui di kancah dunia,” tegasnya.

Aan juga mengungkapkan rencana untuk menggelar tasyakuran sebagai bentuk rasa syukur atas penghargaan tersebut.

“Saya sangat bersyukur, dan kalau memungkinkan akan menggelar tasyakuran dalam waktu dekat,” kata dia.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved