Fakta Menarik Tentang Sukoharjo
Asal-usul Kecamatan Kartasura : Bekas Ibu Kota Mataram, Kini jadi Kawasan Modern di Sukoharjo
Secara administratif, Kartasura terdiri dari 2 kelurahan dan 10 desa dengan populasi sekitar 120 ribu jiwa.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Ringkasan Berita:
- Kartasura berkembang sebagai kawasan strategis Solo Raya, berada di segitiga emas Semarang–Solo–Yogyakarta dan menjadi pusat bisnis, pendidikan, serta hunian dengan investasi Rp1,54 triliun pada 2021.
- Wilayah ini memiliki sejarah penting Mataram, terdiri atas 12 desa/kelurahan, berpenduduk 116 ribu jiwa, serta menjadi pusat kampus, rumah sakit, dan industri.
- Ikon utamanya, Tugu Kartasura, berada di perempatan empat kota besar dan menjadi landmark bersejarah yang ramai dikunjungi.
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kecamatan Kartasura di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu kawasan paling maju dan dinamis di wilayah Solo Raya.
Letaknya yang strategis menjadikan Kartasura berperan sebagai kota satelit Surakarta sekaligus pusat pengembangan ekonomi Sukoharjo, sejajar dengan kawasan modern Solo Baru.
Kartasura berada di simpang tiga jalur utama yang menghubungkan Semarang, Solo, dan Yogyakarta, segitiga emas, yang menjadi pusat pergerakan masyarakat dan logistik di Jawa Tengah dan DIY.
Baca juga: Asal-usul Pesanggrahan Pracimoharjo di Boyolali : Saksi Bisu Pertemuan PB VI dan Pangeran Diponegoro
Begitu melintas di jalan raya Kartasura, atmosfer kawasan sibuk dan padat langsung kentara.
Di jam-jam seperti berangkat sekolah atau sore hari, jalanan ini padat arus lalu lintasnya dengan jalan yang agak bergelombang.
Keberadaan pintu Tol Colomadu serta rencana integrasi Tol Solo–Jogja dengan Tol Solo–Semarang menjadikan kawasan ini semakin prospektif.
Tak heran, Kartasura berkembang cepat sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan hunian, bahkan nilai investasinya pada 2021 menembus Rp 1,54 triliun dan masuk tiga besar penyumbang investasi terbesar di Sukoharjo.
Jejak Sejarah Kartasura
Kartasura memiliki sejarah penting pada era Mataram.
Setelah menumpas pemberontakan Trunojoyo, Sunan Amangkurat II memerintahkan pembukaan hutan Wanakerta sebagai pusat pemerintahan baru.
Pada 11 September 1680, Wanakerta resmi menjadi Kartasura Adiningrat, ibu kota kerajaan Mataram sebelum akhirnya berpindah ke Surakarta.
Sisa benteng Keraton Kartasura hingga kini masih menjadi saksi sejarah kejayaan masa lalu.
Baca juga: Asal-usul Kecamatan Klego Boyolali : Konon Namanya Dipercaya Merupakan Pemberian Nyi Ageng Serang
Pusat Pemerintahan, Pendidikan, dan Industri
Secara administratif, Kartasura terdiri dari 2 kelurahan dan 10 desa dengan populasi sekitar 120 ribu jiwa.
Kedekatannya dengan Surakarta memunculkan wacana penggabungan wilayah, bahkan aspirasi pembentukan kotamadya tersendiri.
Kawasan ini menjadi pusat pendidikan besar dengan hadirnya Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), UIN Raden Mas Said Surakarta, dan kampus UNS.
Di Desa Pabelan berdiri sejumlah rumah sakit penting seperti RS UNS dan RS Ortopedi Nasional, sementara Desa Makamhaji dikenal sebagai salah satu desa terpadat di Indonesia dan menyimpan situs bersejarah peninggalan Keraton Pajang.
Industri di Gumpang, pusat perdagangan di sekitar Pasar Kartasura, serta berbagai pusat perbelanjaan seperti Goro Assalam, Transmart, dan Laris memperkuat denyut ekonomi kawasan ini.
Komposisi Penduduk dan Keagamaan
Berdasarkan data BPS 2020, Kartasura dihuni 116.053 jiwa.
Mayoritas penduduk beragama Islam, disusul Katolik, Protestan, Hindu, dan Buddha.
Terdapat 226 masjid, 128 mushola, 18 gereja, serta 1 pura dan 1 vihara yang menunjukkan keragaman keagamaan yang hidup berdampingan.
Akses Transportasi Lengkap
Kartasura memiliki fasilitas transportasi yang lengkap, mulai dari angkot, bus antarkota, Batik Solo Trans, hingga taksi lokal.
Becak dan delman masih bisa dijumpai di sekitar Pasar Kartasura, melengkapi warna khas transportasi tradisional kawasan ini.
Ikon di Kartasura
Tugu Kartasura merupakan salah satu landmark paling dikenal di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Monumen ini berdiri tepat di perempatan strategis yang menghubungkan empat kota besar: Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Surabaya.
Letaknya yang berada di tengah jalur utama membuat tugu ini mudah dikenali dan menjadi simbol penting Kota Kartasura.
Bentuk Tugu Kartasura sangat khas, menyerupai pohon tinggi tanpa daun dengan burung garuda berwarna emas bertengger di puncaknya.
Di sekelilingnya berdiri empat patung pahlawan bersenapan laras panjang yang menghadap ke empat penjuru mata angin.
Setiap patung memiliki gaya berbeda, melambangkan keberanian dan nilai historis yang erat dengan perjalanan panjang wilayah Kartasura.
Karena berada tepat di tengah perempatan, pengunjung tidak dapat berfoto dari jarak dekat.
Meski begitu, suasana di sekitar tugu, terutama saat malam, menjadi daya tarik tersendiri.
Lampu-lampu kota, kuliner malam khas Solo, dan musik dari penampil jalanan menciptakan atmosfer yang syahdu bagi siapa pun yang melintas.
Lokasi Strategis yang Mudah Diakses
Tugu Kartasura berlokasi di Jalan Diponegoro Barat No. 19, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo
Posisi ini menjadikannya titik temu berbagai rute utama. Pengunjung bisa datang melalui Jalan Dr. Radjiman, Jalan Ahmad Danis, Jalan Raya Solo–Yogyakarta, atau Jalan Semarang–Surakarta.
Tidak ada biaya masuk untuk menikmati pesona tugu ini; pengunjung hanya perlu menyiapkan biaya parkir jika ingin berhenti di sekitar lokasi.
Agar pemandangan lebih jelas dan suasana terasa nyaman, waktu terbaik untuk datang adalah pada malam hari saat lalu lintas mulai lengang.
(*)
| Rekomendasi Tempat Wisata di Kartasura Sukoharjo, Ada Wisata Gunung Kunci Konsep Tempo Dulu |
|
|---|
| Menilik Bahan Dasar Pembuatan Ciu Bekonang, Minuman Legendaris dari Sukoharjo |
|
|---|
| Kisah Samijem Warga Nguter Sukoharjo Ciptakan Es Teler Pertama di Indonesia, Kini Es Teler Viral |
|
|---|
| Kenapa RSUD Ir Soekarno Sukoharjo Familiar Disebut DKR? Begini Sejarahnya, Bermula Tahun 1960 |
|
|---|
| Asal-usul TPU Pracimaloyo Sukoharjo : Dianggap Makam Keramat, Ada Mitos Pasangan 'Gancet' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/Tugu-Kartasura-yang-berlokasi-di-Jalan-Diponegoro-barat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.