Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Solidaritas Ojol

Demo Ojol di Solo Cari Keadilan untuk Affan Berujung Terbakarnya Gedung Sekretariat DPRD Solo

Gedung Sekretariat DPRD Solo beserta pos satpam terbakar kena sasaran amukan massa, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
TERBAKAR - Gedung Sekretariat DPRD Solo beserta pos satpam terbakar kena sasaran amukan massa, Sabtu (30/8/2025) dini hari. Kerusuhan dipicu oleh tragedi pengemudi ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) kemarin. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gedung Sekretariat DPRD Solo beserta pos satpam terbakar kena sasaran amukan massa, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Kerusuhan dipicu oleh tragedi pengemudi ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) kemarin.

Mulanya, aksi solidaritas ojol ini digelar di Markas Brimob Batalyon C Pelopor Surakarta, Jumat (30/8/2025).

Namun, kerusuhan meluas hingga sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Balai Kota Solo, sampai DPRD Solo.

Baca juga: Demo di Kawasan Gladak Solo Ricuh, Patung Ikonik Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Ditulisi ACAB

Kebakaran Gedung Sekretariat DPRD terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Lalu sejumlah mobil dinas pemadam kebakaran tiba di lokasi dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.00.

“Tadi malam terbakar jam 02.00 dini hari. Salah satu target kantor DPRD. Kita koordinasi dengan Damkar,” ungkap Ketua DPRD Surakarta Budi Prasetyo.

Menurutnya, massa yang berdatangan sudah tidak ada lagi niatan untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan tragedi pengemudi ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob.

“Dari jam 20.00 massa yang berdatangan kalau saya mengira itu bukan lagi massa untuk menyampaikan aspirasi. Karena tindakannya anarkis. Kalau dilihat tidak hanya DPRD. Semua fasilitas umum rusak,” ungkap Budi.

Bahkan saat mulai timbul kebakaran, Budi mengatakan sejumlah mobil pemadam kebakaran justru dipukul mundur oleh massa.

Baca juga: Jika Prabowo Dimakzulkan, Gibran Otomatis Naik Jadi Presiden? Ini Kata Pakar Hukum Tata Negara UNS

“Ada beberapa mobil damkar yang posisinya sudah mendekat ke lokasi diminta untuk balik. Memang sengaja,” tutur Budi.

Dari semenjak massa berkumpul di depan Gedung DPRD Surakarta hingga terbakar tidak ada komunikasi untuk menyampaikan aspirasi.

“Nggak ada (keinginan menyampaikan aspirasi). Karena siang itu kalau teman-teman dari driver ojol aksi di Markas Brimob. Sampai sore pergerakan massa itu bergeser ke Ngarsopuro Gladak. Kalau kita lihat atributnya sudah tidak teman-teman ojol lagi,” tutur Budi.

Sebelum mulai membakar gedung, massa melempari gedung dengan batu. Gedung Sekretariat DPRD Solo, pos satpam, hingga masjid menjadi sasaran karena terletak paling depan.

“Lemparan batu mengarah ke Pos Satpam. Malam ini kantor di depan ini. Massa sebagian lewat Kantor PDAM melempari batu dan sebagainya,” jelas Budi.

Setidaknya 7 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk melakukan pemadaman. Sekitar pukul 04.00 api berhasil dipadamkan.

Baca juga: Tim Medis Mengaku Dipukuli Polisi di Solo, Saat Antar Pasien di Tengah Kerusuhan Massa

“Yang terbakar di ruangan Setwan. Padam karena berkoordinasi dengan damkar ada bantuan 6 armada kemudian Lanud mengirim 1 armada. Jam 3-4 sudah padam,” tutur Budi.

Budi pun menegaskan selalu terbuka dengan segala bentuk aspirasi. Ia berharap setelah adanya peristiwa ini masyarakat Kota Solo tetap menjaga kondusifitas.

“Harapannya kita seluruh pimpinan dan Anggota DPRD terkait dengan penyampaian aspirasi selalu menerima. Kita berharap masyarakat Kota Surakarta bersama menjaga kondusifitas Kota Surakarta yang sudah baik ini. Karena aksi yang tidak terkendali merusak aset fasilitas kota yang rugi kita sendiri. Untuk merehab butuh anggaran yang tidak sedikit,” jelas Budi.

Sebelumnya, ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan, yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta.

Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.

Baca juga: Terdampak Gas Air Mata, UMKM di Balai Kota Solo Tutup Lebih Awal : Trauma Kejadian 98 Terulang

Affan Kurniawan adalah seorang pengemudi ojek online (ojol) berusia 21 tahun yang meninggal dunia pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Saat itu, Affan sedang mengantar pesanan makanan dan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR RI.

Ketika kericuhan terjadi dan aparat mulai membubarkan massa, sebuah kendaraan barracuda melaju cepat di tengah kerumunan dan menabrak dua pengemudi ojol—Affan dan Moh Umar Amarudin.

Affan tewas di tempat, sementara Umar mengalami luka serius.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved