Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aksi Solidaritas Ojol

Potensi Demo Buat Pelajar Solo Dipulangkan Lebih Awal? Disdik Sebut Cuma Buat PAUD, TK dan SD

Muncul edaran kepada orang tua siswa di Kota Solo terkait pengurangan jam pembelajaran di tengah kabar adanya demo susulan pada Senin (1/9/2025) ini.

TribunSolo.com/Andreas Chris
PENGURANGAN JAM BELAJAR - Ilustrasi SMAN 4 Solo. Muncul edaran kepada orang tua siswa di Kota Solo terkait pengurangan jam pembelajaran di tengah kabar adanya demo susulan pada Senin (1/9/2025) ini. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dwi Ardiyanto menjelaskan penerapan aturan itu tidak menyeluruh bagi semua jenjang pendidikan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Muncul edaran kepada orang tua siswa di Kota Solo terkait pengurangan jam pembelajaran di tengah kabar adanya demo susulan pada Senin (1/9/2025) ini.

Hal itu pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dwi Ardiyanto.

Meski demikian, Dwi menjelaskan penerapan aturan itu tidak menyeluruh bagi semua jenjang pendidikan.

Dwi menambahkan bahwa penerapan pengurangan jam pembelajaran hanya diperuntukkan untuk jenjang pendidikan usia dini (PAUD dan TK) dan Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: Jam Malam Pelajar Solo Imbas Kerusuhan, Ortu Wajib Lapor Wali Kelas Paling Lambat Pukul 20.00 WIB

"Kalau untuk keseluruhan nggak, hanya untuk jenjang anak usia dini (PAUD) sama SD untuk proses pembelajarannya dipersingkat. Harapannya nanti mereka aktif di rumah," terang Dwi saat dikonfirmasi TribunSolo.com.

"Untuk mengantisipasi adanya informasi masih adanya kegiatan penyampaian pendapat istilahnya nanti ada kendala di mobilitas mereka. Sehingga untuk TK dan SD dikurangi pembelajarannya," lanjut Dwi.

Sementara untuk jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah menengah atas (SMA/SMK) masih berjalan seperti biasa.

"Untuk SMP, SMA/SMK pembelajarannya tetap. Antisipasi supaya anak terpantau aktivitasnya mereka dilarang berkegiatan di luar sekolah ataupun di luar rumah," kata Dwi.

Meski demikian, wali murid diminta untuk melaporkan kondisi dan aktivitas anak terutama keberadaan siswa setelah pulang sekolah.

Baca juga: Jelang Aksi Demo di DPRD Solo, Dealer Hyundai Ungsikan 6 Unit Mobil Display, Showroom Kini Kosong

Terkhusus untuk siswa SMP, SMA/SMK, wali murid diminta untuk memastikan keberadaan di rumah sepulang sekolah.

Kepastian ini harus disertai dengan foto real time kondisi anak telah berada di rumah masing-masing yang dikirim ke wali kelas oleh orang tua siswa.

"Jadi posisinya mobilitas keberangkatan dari rumah ke sekolah merupakan tanggung jawab orang tua. Begitu pula dari sekolah ke rumah, orang tua untuk memastikan anaknya dalam posisinya langsung kembali dan diminta melaporkan kondisi, keadaan, dan keberadaannya di rumah kepada wali kelas masing-masing. Pada saat pembelajaran menjadi tanggung jawab guru di sekolah," imbuh Dwi.

Sebelumnya, polresta Solo mengamankan puluhan pemuda yang diduga melakukan perusakan fasilitas umum di Kota Solo, Minggu (31/8/2025).

Penangkapan ini dilakukan menyusul aksi massa yang terjadi di sejumlah titik.

Menurut Kabag Ops Polresta Solo, Kompol Engkos Sarkosi, penangkapan berlangsung pada dini hari sekitar pukul 02.30 WIB oleh tim gabungan dari berbagai satuan fungsi Polresta Solo.

Sebelum diamankan, para pemuda diketahui berada di Gedung DPRD Solo dan sekitarnya.

DIAMANKAN - Polresta Solo mengamankan puluhan pemuda yang diduga melakukan perusakan fasilitas umum di Kota Solo, Minggu (31/8/2025). Penangkapan ini dilakukan menyusul aksi massa yang terjadi di sejumlah titik.
DIAMANKAN - Polresta Solo mengamankan puluhan pemuda yang diduga melakukan perusakan fasilitas umum di Kota Solo, Minggu (31/8/2025). Penangkapan ini dilakukan menyusul aksi massa yang terjadi di sejumlah titik. (Istimewa)

Sebagian dari mereka bahkan sempat melakukan aksi perusakan tambahan pada malam yang sama.

Dari hasil pemeriksaan awal, mayoritas pemuda yang diamankan bukan warga Kota Solo.

Mereka berasal dari berbagai daerah sekitar Solo.

Setelah ditangkap, seluruhnya langsung dibawa ke Mapolresta Solo untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Isu Massa Geruduk Rumah Jokowi di Sumber Solo Dibantah, Tak Ada Pengamanan Mencolok

Kericuhan pecah usai ribuan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Solo menggelar aksi solidaritas atas meninggalnya rekan mereka, Affan Kurniawan, yang tewas setelah dilindas mobil rantis milik Brimob pada Kamis (28/8/2025) di Jakarta.

Aksi dimulai pukul 13.00 WIB, saat para driver ojol berkumpul di Plaza Stadion Manahan Solo.

Affan Kurniawan adalah seorang pengemudi ojek online (ojol) berusia 21 tahun yang meninggal dunia pada Kamis malam, 28 Agustus 2025, setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.

Saat itu, Affan sedang mengantar pesanan makanan dan tidak terlibat dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di sekitar Gedung DPR RI.

Ketika kericuhan terjadi dan aparat mulai membubarkan massa, sebuah kendaraan barracuda melaju cepat di tengah kerumunan dan menabrak dua pengemudi ojol—Affan dan Moh Umar Amarudin.

Affan tewas di tempat, sementara Umar mengalami luka serius.

Aksi solidaritas meluas hingga menimbulkan kerusakan di beberapa lokasi di kota Solo, termasuk kawasan Gladak dan gedung DPRD Solo.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved