Sejarah Kuliner Legendaris
Kenapa Banyak Warung Sate Kambing dan Tengkleng di Solo? Ternyata Pengaruh Orang Timur Tengah
Mulai dari sate, tengkleng, hingga tongseng kambing, semuanya menjadi hidangan favorit warga Solo sekaligus incaran para wisatawan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kota Solo, Jawa Tengah, tak hanya dikenal sebagai kota budaya dan batik, tapi juga surganya kuliner, terutama olahan kambing.
Mulai dari sate, tengkleng, hingga tongseng kambing, semuanya menjadi hidangan favorit warga Solo sekaligus incaran para wisatawan.
Jika berkeliling Solo, hampir di setiap sudut kota kita akan menemukan penjual kuliner kambing.
Baca juga: Sejarah Sate Kambing Tambak Segaran, Tempat Kuliner Legendaris di Solo, Pelopor Sate Buntel
Sate kambing khas Solo yang dibalut bumbu kecap, irisan bawang merah, dan cabe seringkali menjadi daya tarik utama. Aroma dan rasanya yang khas membuat sate kambing ini sulit ditolak.
Sejarah Popularitas Olahan Kambing di Solo
Keistimewaan rasa tersebut ternyata berakar dari sejarah dan budaya lokal.
Banyak yang meyakini bahwa pengaruh orang-orang Timur Tengah yang menetap di Kecamatan Pasar Kliwon memengaruhi popularitas daging kambing di Solo.
Kawasan ini terkenal sebagai pusat kuliner kambing, bahkan tempat penjagalan kambing ada di daerah Semanggi.
Konon, pada masa lalu daging kambing adalah santapan para bangsawan Solo, yang diperkenalkan oleh pedagang Arab.
Dari situlah olahan kambing seperti sate dan tengkleng mulai digemari, bahkan menjadi simbol kuliner istimewa di kota ini.
Baca juga: Kenapa Sragen Disebut Bumi Sukowati? Ini Sejarahnya, Dulu Wilayah Membentang Sampai ke Madiun
Tengkleng, Kreasi Kuliner Kambing dari Solo
Selain sate, tengkleng kambing juga menjadi ikon kuliner Solo yang sudah terkenal di seluruh Indonesia.
Kreasi ini lahir dari kreativitas masyarakat Solo pada masa penjajahan Jepang.

Tengkleng adalah sup berbahan dasar tulang kambing dengan bumbu khas yang gurih dan kaya rempah.
Kini, sate kambing bukan hanya fenomena Solo saja, tapi telah menjadi kuliner legendaris di seluruh Indonesia.
Asal usul sate sendiri masih menjadi perdebatan, namun beberapa teori menyebutkan sate berasal dari pulau Jawa atau Sumatera, sementara teori lain mengatakan sate masuk ke Indonesia melalui pengaruh Arab pada masa penyebaran Islam.
Baca juga: Kenapa Banyak Fosil Ditemukan di Sangiran Sragen? Berawal Letusan Gunung Berapi Jutaan Tahun Lalu
Awalnya, sate disajikan hanya dalam acara adat atau upacara khusus.
Namun seiring waktu, populasi kambing meningkat dan harga daging kambing menjadi lebih terjangkau, sate pun hadir di warung dan restoran sebagai hidangan sehari-hari yang mudah ditemukan.
Memang banyak warung sate kambing di Solo, namun ada beberapa yang terkenal bahkan legendaris.
Jika kamu berkunjung ke Solo dan berencana kulineran sate atau olahan daging kambing berikut rekomendasinya.
1. Sate Kambing Mbok Galak
Alamat: Jalan Ki Mangun Sarkoro No. 112, Sumber Banjarsari, Banyuanyar
Jam buka: 08.00 - 17.00 WIB
Menu andalan di sini meliputi Sate Kambing, Sate Buntel, Tongseng Kambing, Gulai, dan Tengkleng dengan harga mulai Rp 50.000 - 80.000.
Kamu juga bisa menambah pelengkap seperti rambak kulit sapi, kacang goreng, dan emping pedas manis dengan harga Rp 4.000 - 15.000.
Lokasinya berjarak 4,9 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 13 menit kendaraan bermotor.
2. Sate Kambing & Tengkleng Rica Rica Pak Manto
Alamat: Jalan Honggowongso No. 36, Sriwedari, Laweyan
Jam buka: 07.30 - 20.00 WIB
Di sini tersedia Sate Buntel, Sate Kambing, dan Sate Campur Buntel mulai Rp 60.000 - 65.000. Menu lain yang wajib dicoba adalah Tengkleng Rica, Tengkleng Segar, Tongseng, Sumsum Rica, dan Garang Masak dengan harga Rp 45.000 - 65.000.
Lokasinya berjarak 2,3 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 7 menit kendaraan bermotor.
3. Sate Kambing-Buntel Pak H. Kasdi
Alamat: Jalan Monginsidi No. 107, Kestalan, Banjarsari
Jam buka: 07.00 - 21.00 WIB
Favorit warga lokal dan luar kota, menu di sini mulai dari Rp 40.000 per porsi.
Selain sate buntel, tersedia juga nasi goreng, tengkleng, dan krengseng dengan harga mulai Rp 25.000.
Minuman tradisional seperti beras kencur, gula asem, kunir asem, dan jeruk panas juga patut dicoba.
Lokasinya berjarak 2,1 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 6 menit kendaraan bermotor.
4. Sate Kambing Pak Narto
Alamat: Jalan Kyai Mojo No. 121, Pasar Kliwon
Jam buka: 08.00 - 16.00 WIB
Nikmati 10 tusuk sate kambing bakar dengan bumbu kecap dan irisan bawang merah, cabai, serta tomat segar dengan harga sekitar Rp 40.000.
Tersedia juga setengah porsi untuk kamu yang ingin porsi lebih ringan.
Lokasinya berjarak 2,3 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 6 menit kendaraan bermotor.
5. Sate Kambing Bu Hj. Bejo
Alamat: Jalan Sungai Sebakung No. 10, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon
Jam buka: 08.00 - 16.00 WIB
Sajian khas di sini mencakup sate daging, sate buntel, sate jeroan, dan tongseng dengan harga mulai Rp 40.000 - 65.000.
Selain itu, tersedia aneka minuman tradisional seperti kunir asem, gula asem, beras kencur, dan lemon tea.
Lokasinya berjarak 950 meter dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 3 menit kendaraan bermotor.
6. Sate Kambing Mas HJT
Alamat: Jalan Kalimantan Kel No. 03, Kestalan, Banjarsari.
Jam buka: 10.00 - 16.30 WIB
Warung sederhana ini menawarkan menu gule, sate (5 tusuk), balungan, krengseng, dan tongseng dengan harga mulai Rp 12.000 - 18.000.
Harga tersebut sudah termasuk nasi putih dan es teh.
Lokasinya berjarak 1,8 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 5 menit kendaraan bermotor.
7. Sate Kambing & Gule Goreng "Pak Samin"
Alamat: Jalan Ronggowarsito No. 8, Kampung Baru, Pasar Kliwon
Jam buka: 07.00 - 16.00 WIB
Banyak pilihan olahan kambing di sini, seperti gule goreng, gule biasa, tongseng buntel, sate biasa, dan tongseng mie.
Harga menu mulai dari Rp 25.000 saja.
Lokasinya berjarak 750 meter dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 2 menit kendaraan bermotor.
(*)
Sejarah Sate Kambing Tambak Segaran, Tempat Kuliner Legendaris di Solo, Pelopor Sate Buntel |
![]() |
---|
Sejarah Keripik Paru Mbah Mangun, Oleh-oleh Khas Klaten yang Legendaris, Sudah Ada Sejak 1965 |
![]() |
---|
Sejarah Sego Wiwit, Kuliner Khas Klaten yang Sarat Makna : Makanan Penghormatan untuk Dewi Sri |
![]() |
---|
Sejarah Pecel Solo yang jadi Menu Favorit Sarapan: Dulu Makanan Raja, Sambalnya Wijen Bukan Kacang |
![]() |
---|
Sejarah Rica Mentok Mbah Modin Karanganyar, Ternyata Resepnya Dipelajari Secara Otodidak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.