Fakta Menarik Tentang Solo

Asal-usul Kelurahan Kadipiro di Solo: saat Penjajahan Belanda jadi Tempat Latihan Perang

Kelurahan Kadipiro ini berjarak 5,1 kilometer dari Tugu Nol Kilometer Solo dan bisa ditempuh 13 menit kendaraan bermotor.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
kel-kadipiro.surakarta.go.id
TEMPAT BERSEJARAH SOLO - Kelurahan Kadipiro, yang terletak di Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Begini asal-usul nama Kelurahan Kadipiro. 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kadipiro merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Dengan jumlah penduduk mencapai 25.151 jiwa pada tahun 2020, kawasan ini bukan hanya menjadi tempat tinggal yang strategis secara geografis, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang dalam.

Secara administratif, wilayah Kadipiro sempat sangat luas.

Baca juga: Asal-usul Monumen Perisai Pancasila Solo, Saksi Bisu Tragedi Pembantaian PKI di Kedung Kopi

Kelurahan Kadipiro ini berjarak 5,1 kilometer dari Tugu Nol Kilometer Solo dan bisa ditempuh 13 menit kendaraan bermotor.

Namun, pada tahun 2019, dilakukan pemekaran wilayah menjadi tiga kelurahan, yaitu Kadipiro, Banjarsari, dan Joglo, demi meningkatkan efisiensi pelayanan publik.

Kantor Kelurahan Kadipiro sendiri kini menempati lokasi baru di bekas area makam Sumpingan, setelah sebelumnya berada di timur perlintasan kereta Joglo.

Nama Kadipiro memiliki arti filosofis yang cukup unik.

Dalam bahasa Jawa, "Kadi" berarti tinggi atau luhur, mencerminkan kondisi geografis daerah ini yang berupa dataran tinggi.

Baca juga: Asal-usul Jembatan Bacem Penghubung Solo-Sukoharjo, Saksi Bisu Pembantaian Terduga PKI 1965

Konon, pada masa kolonial Belanda, wilayah ini sering digunakan sebagai tempat latihan perang atau menembak.

Ada pula kisah lama dari masa Majapahit yang menggambarkan Kadipiro sebagai tempat yang ‘keterlaluan’ atau kebangeten, karena masyarakatnya kala itu disebut angkuh dan tidak peduli terhadap sesama.

Dari cerita ini muncul istilah “Kadipiro” sebagai simbol “kelas tinggi” atau eksklusivitas yang unik.

Kini, Kadipiro dikenal sebagai kawasan yang harmonis antara kehidupan kota yang dinamis dan tradisi lokal yang tetap terjaga.

Baca juga: Asal-usul Candi Gana di Klaten Jateng, Ada Relief Manusia Kerdil dalam Mitologi Hindu

Keberagaman penduduknya menciptakan dinamika sosial yang hidup, di mana semangat gotong royong dan kebersamaan masih menjadi nilai utama dalam kehidupan sehari-hari.

Selain kekayaan budaya, Kadipiro juga menunjukkan potensi ekonomi yang besar, terutama di sektor UMKM.

Banyak usaha rumahan dan industri kreatif tumbuh subur di sini, menghasilkan produk-produk khas yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved