Viral Bajaj di Solo
Tukang Becak Solo Tolak Kehadiran Bajaj, Dishub Belum Tentukan Sikap
Ratusan tukang becak yang tergabung dalam Forum Komunikasi Keluarga Becak (FKKB) menyatakan penolakan terhadap operasional Bajaj Maxride
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
Kendaraan tersebut diketahui merupakan bagian dari layanan transportasi umum (Transum) milik aplikator bernama Maxride, yang saat ini baru beroperasi di dua kota di Jawa Tengah, yakni Semarang dan Solo.
Meski baru berjalan enam hari, jumlah armada yang beroperasi mencapai 25 unit.
Secara regulasi kota Solo, kendaraan roda tiga ini tidak dikategorikan sebagai angkutan umum konvensional, melainkan sebagai kendaraan bermotor roda tiga.
Status tersebut membuat operasionalnya membutuhkan kajian khusus agar tidak melanggar aturan yang berlaku.
Sementara, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Surakarta mengimbau agar operasional Bajaj Maxride di Kota Solo dihentikan sementara waktu.
Imbauan ini disampaikan menyusul viralnya kendaraan tersebut di media sosial, di tengah belum jelasnya kelengkapan izin dan legalitas operasional dari pihak aplikator.
(*)
Bajaj
Kota Solo
Kendaraan roda tiga
Multiangle
Maxride
Transportasi umum
Becak
Forum Komunikasi Keluarga Becak
Ratusan Tukang Becak Solo Tolak Kehadiran Bajaj : Masalah Bentor Saja Belum Kelar! |
![]() |
---|
Legalitas Operasional Abu-abu, Bajaj Belum Masuk Kategori Angkutan Umum Konvensional di Solo |
![]() |
---|
Sistem Bajaj di Solo : Pengemudi Pakai Armada Pinjaman, Biaya Sewa Dipotong Otomatis Saat Ada Order |
![]() |
---|
6 Hari Ngaspal, Bajaj di Solo Sudah Tembus 25 Unit, Ada Kantor Cabangnya |
![]() |
---|
Izin Belum Lengkap, Operasional Bajaj di Solo Diminta Agar Stop Dulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.