Raja Keraton Solo Meninggal Dunia

Kenangan Ekstrem Putra Tertua PB XIII Keraton Solo, Diajak Sang Ayah Naik Gunung Merapi Saat Erupsi

Pakubuwono XIII justru mengajak putranya mendekati lereng gunung yang saat itu berstatus erupsi

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
KENANG AYAH - Putra dalem tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi atau yang juga dikenal KGPH Mangkubumi, ditemui Jumat (7/11/2025). Ia mengenang pengalaman ekstrem bersama mendiang ayahnya saat diajak naik Gunung Merapi yang sedang erupsi pada era 1990-an. 
Ringkasan Berita:
  • KGPH Hangabehi mengenang momen ekstrem bersama ayahnya, Pakubuwono XIII, saat diajak naik Gunung Merapi yang sedang erupsi pada 1990-an
  • Di tengah kepanikan warga, mereka justru duduk santai di lereng Merapi sambil minum teh dan merasakan getaran gempa
  • Pengalaman itu mengajarkan keberanian dan prinsip hidup: jika belum takdirnya terkena musibah, maka akan selamat

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Putra dalem tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi, atau yang juga dikenal sebagai KGPH Mangkubumi, mengenang pengalaman ekstrem bersama mendiang ayahnya saat diajak naik Gunung Merapi yang sedang erupsi pada era 1990-an.

Alih-alih menghindari bahaya seperti kebanyakan orang, Pakubuwono XIII justru mengajak putranya mendekati lereng gunung yang saat itu berstatus erupsi.

“Itu yang paling ekstrem, saya diajak gunung meletus di Merapi. Kalau biasanya orang lain menghindar erupsi, menghindar ini, saya diboncengin diajak ke sana. Sampai ke lereng, padahal itu masih statusnya erupsi terus,” ungkap KGPH Hangabehi, saat ditemui Jumat (7/11/2025).

POLEMIK RAJA - Putra dalem tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi atau yang juga dikenal KGPH Mangkubumi, ditemui Jumat (7/11/2025). Ia angkat bicara mengenai adiknya KGPAA Hamengkunegoro yang mengukuhkan dirinya sebagai penerus tahta dan berubah nama menjadi Pakubuwono XIV.
KENANG AYAH - Putra dalem tertua Sinuhun Pakubuwono XIII, KGPH Hangabehi atau yang juga dikenal KGPH Mangkubumi, ditemui Jumat (7/11/2025). Ia mengenang pengalaman ekstrem bersama mendiang ayahnya saat diajak naik Gunung Merapi yang sedang erupsi pada era 1990-an. (TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin)

Di tengah kepanikan warga yang berbondong-bondong turun gunung, sang ayah justru bersikap tenang dan santai.

“Kita berdua nongkrong di pinggir Merapi sambil minum teh, disuruh menunggu merasakan getaran gempa. Orang lain berbondong-bondong turun, kita malah diajak naik,” tutur KGPH Hangabehi.

KGPH Hangabehi mengakui dirinya sempat ketakutan melihat langsung erupsi Merapi.

Namun, pengalaman itu meninggalkan pelajaran berharga tentang keberanian dan takdir.

“Ternyata beliau mengajarkan saya untuk selalu berani untuk menghadapi apa pun. Kalau itu belum takdirmu, nggak akan kena. Tapi pulang ya sambil nangis terus. Saya SMP,” jelas KGPH Hangabehi.

Baca juga: Perdebatan Klaim Tahta Keraton Solo, KGPH Hangabehi dan GKR Timoer Beda Pandangan : Belum Final

Sosok Tegas 

KGPH Hangabehi juga mengenang sosok ayahnya sebagai pribadi yang tegas dan berprinsip kuat, serta gemar melakukan hal-hal menantang.

“Beliau sosok ayah yang sangat tegas. Sangat memprioritaskan prinsip. Pengalaman yang saya dapat, dia paling senang memanjat di keraton. Di keraton itu dulu masih sirap, bukan genteng,” tuturnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved