Perebutan Tahta Keraton Solo

Ketegangan Warnai Penobatan KGPH Hangabehi Sebagai Raja Solo, GKR Timoer Serbu Lokasi Acara

Momen memanas terjadi saat GKR Timoer Rumbay, putri tertua mendiang PB XIII, memasuki lokasi acara bersama adik-adiknya

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
MEMANAS - Suasana di depan Kori Kamandungan Keraton Surakarta, Kamis (13/11/2025). Ketegangan mewarnai prosesi penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono (PB) XIV di Sasana Handrawina, Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (13/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • KGPH Hangabehi dinobatkan sebagai Pakubuwono XIV oleh Lembaga Dewan Adat di Sasana Handrawina
  • Ketegangan terjadi saat GKR Timoer Rumbay dan adik-adiknya masuk ke lokasi, memprotes acara yang dianggap melanggar kesepakatan internal keluarga
  • Penobatan berlangsung setelah rapat bersama Panembahan Agung Tedjowulan dan pembacaan surat dari Kemendikbud dan Kemendagri

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketegangan mewarnai prosesi penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono (PB) XIV di Sasana Handrawina, Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (13/11/2025).

Putra Pakubuwono XII, KGPH Suryo Wicaksono, mengungkapkan bahwa momen memanas terjadi saat GKR Timoer Rumbay, putri tertua mendiang PB XIII, memasuki lokasi acara bersama adik-adiknya.

“Dimana Gusti Timoer dan adik-adiknya menyerbu Handrawina tempat acara kita. Mereka mengatakan acara ini bertentangan dengan komunikasi internal mereka sebelumnya. Saat ini masih terjadi perdebatan antara Gusti Rumbay dan Gusti Moeng,” ujar KGPH Suryo saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (13/11/2025).

Putra Pakubuwono XII, KGPH Suryo Wicaksono saat ditemui
KETEGANGAN - Putra Pakubuwono XII, KGPH Suryo Wicaksono saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (13/11/2025) di Keraton Surakarta. Ia mengungkapkan ketegangan mewarnai prosesi penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono (PB) XIV di Sasana Handrawina.

Penobatan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dilakukan oleh Lembaga Dewan Adat (LDA), tak lama setelah adiknya, KGPAA Hamengkunegoro, lebih dulu menyatakan diri sebagai PB XIV sesaat sebelum pemberangkatan jenazah almarhum PB XIII.

Acara di Sasana Handrawina juga dihadiri Maha Menteri KG Panembahan Agung Tedjowulan, yang saat ini menjabat sebagai raja ad interim berdasarkan surat dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

“Saya mengikuti rapat yang diselenggarakan oleh Panembahan Agung Tedjowulan selaku person yang mendapat amanah dari pemerintah berdasarkan surat dari Kemenbud tanggal 10 kemarin. Dalam rapat tersebut agendanya adalah pembacaan Kemendagri tanggal 10 November 2025 kemarin oleh Gusti Wandansari di depan para sentono dan putra-putri dalem PB XII dan PB XIII. Yang kedua menjelaskan pembacaan Kemenbud tanggal 10 November 2025 tersebut,” jelas KGPH Suryo.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dualisme di Keraton Solo, LDA Resmikan KGPH Hangabehi sebagai Pakubuwono XIV

Calon Raja

Dalam forum itu, KGPH Hangabehi, yang juga dikenal sebagai Gusti Mangkubumi, diangkat sebagai Pangeran Pati atau calon raja.

Hanya sekitar 15 menit kemudian, ia dinobatkan sebagai PB XIV di hadapan para sentono, kerabat, dan sesepuh keraton.

“Lalu kemudian pada saat itu ada pelantikan putra PB XIII yaitu Gusti Mangkubumi sebagai Pangeran Pati atau calon raja. Seperempat jam kemudian penobatan PB XIV yang disaksikan oleh para Sentono dan kerabat maupun para sesepuh keraton. Namun pada saat setelah selesai penobatan tersebut terjadi geger,” tutur KGPH Suryo.

Sementara itu, dari pantauan TribunSolo.com, saat proses penobatan KGPH Hangabehi menjadi PB XIV penjagaan kawasan sekitar Keraton Solo ketat, ada penjagaan dari aparat TNI-Polri. 

Sejumlah personel juga tampak berjaga di sekitar area keraton.

Sementara, hujan tampak mengguyur suasana di kawasan tersebut.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved