Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Persis Solo

Kenapa Suporter Persis Solo Disebut Pasoepati? Begini Sejarahnya, Ada Kaitan dengan Pelita Jaya

Kisah Pasoepati dimulai pada tahun 2000, saat klub Pelita Jaya pindah markas dari Jakarta ke Solo dan berganti nama menjadi Pelita Solo.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Istimewa/Dokumentasi Pasoepati Liar Tangerang
PASOEPATI EBRI DUKUNGAN - Pasoepati di perantauan hadir dalam pertandingan Dewa United vs Persis Solo, Sabtu (14/1/2023) di Indomilk Arena. Inilah sejarah Pasoepati, suporter Persis Solo. 

Di bawah slogan “Edan Tapi Mapan”, Pasoepati mulai bergerak aktif memberikan dukungan penuh kepada Pelita Solo.

Mereka tak hanya hadir di tribun Stadion Manahan, tapi juga menciptakan budaya baru dalam dunia suporter: ramah, damai, dan penuh kreativitas.

Momen Bersejarah Pasoepati

Salah satu momen paling bersejarah bagi Pasoepati terjadi hanya dua bulan setelah mereka terbentuk.

Pada April 2000, sekitar 5.000 anggota Pasoepati mencarter 12 gerbong kereta api untuk melakukan away ke markas Persebaya Surabaya.

Ini menjadi rekor sebagai kelompok suporter yang melakukan perjalanan tandang dengan kereta carteran, menggunakan dana pribadi tanpa sponsor.

Baca juga: Persis Solo Dihantam Nasib Sial Bertubi-tubi, Laga Lawan Persijap Jepara Diharapkan jadi Titik Balik

Namun, relasi dengan Pelita tak selalu harmonis.

Dalam pertandingan di Surabaya itu, Pasoepati melakukan aksi topo bisu sebagai bentuk protes karena merasa tak dihargai oleh tim.

Gol Pelita dirayakan tanpa melibatkan suporter yang telah jauh-jauh datang dari Solo.

Pelita, yang saat itu hanya datang ke Solo untuk bertanding, lalu kembali ke Jakarta, dinilai kurang membaur dengan pendukung lokal.

Transformasi dan Dukungan untuk Klub Lokal

Seiring waktu, hubungan Pasoepati dengan Pelita Solo pun memudar.

Pada 2002, Pelita kembali pindah markas ke Purwakarta dan berubah nama menjadi Pelita Krakatau Steel.

Meski ditinggal tim yang mereka dukung sejak awal, semangat Pasoepati tak padam.

Mereka beralih mendukung klub-klub lokal lain seperti Persijatim, Solo FC, dan akhirnya Persis Solo.

Baca juga: Kisah Pembentukan Pasoepati - Pasukan Soeporter Pelita Sejati: Berawal dari Kerusuhan 1988 di Solo

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved