Wisata di Karanganyar

5 Rekomendasi Wisata Budaya dan Sejarah di Karanganyar Jateng, Napak Tilas Peninggalan Majapahit

Kabupaten Karanganyar menyimpan banyak situs bersejarah dan destinasi budaya yang cocok untuk edukasi keluarga.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
WISATA SEJARAH KARANGANYAR - Situs Perjanjian Giyanti di Desa Jantiharjo, Karanganyar, Jawa Tengah, lokasi ditandatanganinya Perjanjian Giyanti yang memecah Mataram Islam jadi Surakarta dan Yogyakarta. Berikut rekomendasi wisata sejarah dan budaya di Karanganyar, Jawa Tengah. (KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA) 

Di tempat inilah pada tahun 1755 terjadi perjanjian yang membagi Kerajaan Mataram Islam menjadi dua kekuasaan besar: Kasunanan Surakarta di bawah Pakubuwono III dan Kasultanan Yogyakarta di bawah Hamengkubuwono I.

Peristiwa ini menjadi tonggak lahirnya dua kota budaya besar di Indonesia, yakni Surakarta dan Yogyakarta.

Kini, situs tersebut diabadikan dalam bentuk monumen sederhana di Desa Giyanti, Kecamatan Karanganyar.

Meskipun tidak terlalu ramai dikunjungi wisatawan, tempat ini menyimpan nilai sejarah yang sangat tinggi dan bisa menjadi destinasi edukatif untuk anak-anak.

Menariknya, masuk ke situs ini tidak dipungut biaya alias gratis.

Lokasinya berjarak 19 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 40 menit kendaraan bermotor.

Baca juga: Asal-usul Banjarsari, Kecamatan yang jadi Pusat Aktivitas Ekonomi dan Wisata di Kota Solo

5. Situs Watu Kandang

OBYEK WISATA - Situs Watu Kandang Matesih yang berlokasi di Jalan Raya Matesih-Tawangmangu, Area Sawah, Karangbangun, Kec. Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
OBYEK WISATA - Situs Watu Kandang Matesih yang berlokasi di Jalan Raya Matesih-Tawangmangu, Area Sawah, Karangbangun, Kec. Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Google Maps Situs Watu Kandang)

Di Dusun Ngasinan, Kecamatan Matesih, terdapat Situs Watu Kandang yang merupakan peninggalan prasejarah.

Lokasi ini ditandai dengan keberadaan 28 batu andesit besar berbentuk persegi yang tersusun rapi.

Penelitian arkeologis menemukan berbagai artefak seperti gerabah, manik-manik, fragmen besi, hingga sisa pemakaman kuno.

Situs ini menjadi bukti keberadaan peradaban manusia yang telah lama hidup di kawasan Gunung Lawu.

Dengan tiket masuk hanya sekitar Rp5.000, pengunjung bisa mempelajari sejarah arkeologi sambil menikmati suasana alam yang tenang dan hijau. Situs ini buka setiap hari pukul 08.00–15.00 WIB.

Lokasinya berjarak 30 kilometer dari Pusat Kota Solo, bisa ditempuh 1 jam kendaraan bermotor.

Edukasi dan Healing Sekaligus

Selain sarat nilai sejarah, tempat-tempat wisata budaya di Karanganyar juga dikenal memiliki suasana yang sejuk dan tenang.

Letaknya yang kebanyakan berada di dataran tinggi menjadikannya cocok untuk healing atau sekadar melepas penat bersama keluarga.

Melalui kunjungan ke situs-situs budaya ini, anak-anak bisa belajar langsung tentang sejarah, budaya, dan spiritualitas masyarakat Jawa.

Pengalaman ini akan menjadi pembelajaran berharga sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap warisan bangsa.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved