Tim dari Pemkot Solo Keliling Jawa Tengah untuk Cari Inspirasi Desain Masjid Taman Sriwedari
Ia menambahkan, bagian langit-langit masjid akan dirancang tanpa plafon seperti di Masjid Jami' Lasem dan Masjid Agung Demak.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Masjid Taman Sriwedari akan dibangun pada 2018 mendatang.
Terkait pembangunan Masjid Taman Sriwedari tersebut, Pemkot Solo telah melakukan sejumlah persiapan.
Salah satunya adalah kunjungan ke berbagai kota untuk melakukan studi banding desain masjid.
Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, menjelaska studi banding bertujuan mencari perbandingan dan wawasan dalam pembangunan Masjid Taman Sriwedari.
Baca: Masjid Keraton Kartasura, Masjid Tua Peninggalan PB X di Sukoharjo
"Kita sudah keliling masjid-masjid, diantaranya Masjid Agung Demak, Masjid agung Kudus, Masjid Jami' Lasem, dan terakhir kemarin Senin (16/10/2017) di Masjid An Nur, Pekanbaru," kataPurnomo ditemui di Sasono Mulyo, kompleks Keraton Solo, Jumat (20/10/2017) siang.
Purnomo memaparkan, dari hasil studi itu pihaknya memperolah gambaran masjid berkonsep tradisional.
Ia menambahkan, bagian langit-langit masjid akan dirancang tanpa plafon seperti di Masjid Jami' Lasem dan Masjid Agung Demak.
Yakni menggunakan kayu jati beratap sirap dengan mendatangkan kayu ulin dari Kalimantan.
Selain itu akan dibangun menara dengan alternatif pilihan layaknya menara di Masjid Pakanbaru dan kuluk bertulis Allah di atasnya sebagai alternatif bentuk menara.
Baca: Kembali Beri Peluang THR Sriwedari Pindah ke TSTJ, Wali Kota Solo Buka Pintu Negosiasi Nillai Pajak
Untuk atap, ia memilih bentuk kubah klasik, lancip, dengan tiga deret bagian atap.
Sementara bangunan masjid tersegmentasi menjadi dua bagian, yakni bangunan masjid berikut tempat wudhu dan bangunan toilet terpisah.
"Toilet terpisah dari masjid utama supaya kesucian masjid terjaga," ujar wawali.
