Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pria Ini Rela Menjadi Pembersih Telinga untuk Pengobatan Putrinya yang Menderita Kanker

Pria yang diketahui bernama Chen Xiaolin rela bekerja menjadi pembersih telinga untuk pengobatan sang anak Chen Zhi.

Penulis: rika apriyanti | Editor: Hanang Yuwono
South China Morning Post
​Seorang pembersih telinga 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti

TRIBUNSOLO.COM, CHENDU- Kasih orangtua sepanjang masa, ungkapan ini dirasa sangat tepat untuk menggambarkan kisah seorang ayah yang berjuang untuk kesembuhan anaknya.

Pria yang diketahui bernama Chen Xiaolin rela bekerja menjadi pembersih telinga untuk pengobatan sang anak Chen Zhi.

Sebelumnya, Chen Zhi lah yang bekerja sebagai pembersih telinga.

Dia berkeliling di wilayah Chendu, Cina hampir tiga tahun.

Baca: 2 Orang Tewas Tersambar Kereta Api di Solo Beberapa Hari Terakhir, Polisi Duga Ada Faktor Kelalaian

Setahun yang lalu, Chen Zhi didiagnosis menderita kanker usus saat usianya 32 tahun.

"Keluarga saya sebelumnya tidak memberi tahu, ibu hanya diam, namun saya mendengar kata kemo saat ibu berbicara dengan dokter," ujar Chen Zhi seperti dilansir TribunSolo.com dari SCMP pada Jumat (22/6/2018).

Untuk pengobatan, keluarga tersebut memerlukan biaya sebanyak 120 ribu Yuan atau setara dengan 260 juta Rupiah.

"Untuk keluarga kami, 120.000 yuan itu sangat banyak," tambah Chen Zhi.

Baca: Tak Mau Dibilang Gratifikasi, Jokowi Menolak Pemberian Baju Batik dari Seorang Pengusaha

Akhirnya Chen Zhi harus istrahat dan ayahnya yang meneruskan pekerjaannya.

Chen Xioalin menjelajahi rumah-rumah teh dan taman untuk menawarkan jasanya dengan biaya 60 Yuan atau setara dengan 130 ribu Rupiah.

Ia membawa alat-alat dan lampu senter untuk membantu pekerjaannya.

Pensiunan berusia 54 tahun tersebut digambarkan putrinya sebagai orang yang sangat pemalu.

Baca: GMKI Bentuk Tim Investigasi Independen untuk Selidiki Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Chen pun sempat menyerah berkali-kali, namun demi keluarga ia tetap bertahan.

"Pada awalnya, saya pikir itu pekerjaan yang memalukan, saya sulit berkomunikasi dengan orang lain," ujar Chen.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved