Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Sebut Pilkada Jawa Barat Paling Tragis, Fahri Hamzah : Pimpinan PKS Introspeksilah

Menurut hasil hitung cepat, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul Ulum paling unggul diantara tiga calon lainnya.

Penulis: rika apriyanti | Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM/FX Ismanto
Fahri Hamzah 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rika Apriyanti

TRIBUNSOLO.COM - Pemungutan suara Pilkada 2018 telah berlangsung pada Rabu (27/6/2018).

171 daerah di Tanah Air telah menggelar pesta demokrasi mulai dari kota/kabupaten hingga provinsi.

Provinsi Jawa Barat merupakan satu diantara 171 daerah yang menggelar pemilihan umum.

Menurut hasil hitung cepat, pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil- Uu Ruzhanul Ulum paling unggul diantara tiga calon lainnya.

Hasil ini pun membuat Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan tanggapan.

Baca: Ridwan Kamil Incar Seorang Driver Ojek Online Bernama Nanda usai Unggul di Hitung Cepat Pilgub Jabar

Melalui kicauan terbarunya di Twitter pada Kamis (28/6/2018), Fahri mengungkapkan pandangannya tentang pilkada Jabar.

Tidak hanya itu, Fahri juga memberikan tanggapan terkait manuver Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Di awal cuitannya, Fahri menyebut bahwa pilkada Jabar paling tragis.

Pada awalnya, kader-kader PKS telah mendeklarasikan Deddy Miswar (Demiz) berpasangan dengan Syaikhu.

Fahri pun sangat yakin pasangan ini akan menang telak.

Namun, manuver elite PKS yang disebut Fahri mengalahkan akal sehat memilih meninggalkan Demiz dan suara pun pecah.

"Lalu, setelah ada sedikit salah paham antara Demiz dengan Gerindra lalu Demiz merapat mencari tiket ke PD (demi utuhnya Demiz-Syaikhu), harusnya PKS sebagai partai Dakwah menyatukan dan mencari jalan tengah. Toh Demiz sdh seperti kader PKS. Eh malah memecah," tulis @fahrihamzah.

Fahri Hamzah pun melihat pertarungan Demiz dan Sudrajad itu tidak perlu dan mubazir.

Baca: Unggul di Hitung Cepat Pilgub Jabar 2018, Ridwan Kamil Panen Ucapan Selamat dari Sejumlah Selebriti

Dia menambahkan karena kekonyolan elite PKS membuat mereka bertarung dan hasilnya adalah basis suara keduanya pecah dan kalah.

Dalam kicauannya, Fahri juag meminta pimpinan PKS untuk introspeksi.

Fahri juga menilai bahwa dinamila internal PKS sekarang semakin lumpuh.

Bagi Fahri, kekalahan Jawa Barat itu sangat menyakitkan.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved