Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Blusukan ke Pasar Tanjung, Jember, Sandiaga Uno Temukan Tempe Sebesar iPad

Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno berkunjung ke Pasar Tanjung Samanhudi, Jember, Jawa Timur pada Minggu (7/10/2018).

Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
Sandiaga Uno usai silaturahmi di PP MTA Solo, Sabtu (22/9/2018). 

TRIBUNSOLO.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Pasar Tanjung Samanhudi, Jember, Jawa Timur pada Minggu (7/10/2018).

Saat berada di pasar tersebut, Sandi terkesima dengan tempe seukuran smartphone tablet.

Hal itu diungkapnya melalui akun Twitter miliknya, @sandiuno, Minggu (7/10/2018).

Sandi mengaku bersyukur bisa menemukan tempe dengan ukuran besar, tidak dikemas dalam saset kecil atau setipis kartu ATM.

"Pagi ini saya mengunjungi Pasar Tanjung yg terletak di Kab.Jember dan alhamdulillah saya menemukan tempe yang tidak dikemas dalam sachet kecil & tidak setipis kartu ATM. Kali ini tempenya sebesar iPad. Nah gitu dong, kan kasihan masyarakat kalau dapatnya tempe ukuran kecil terus," cuit Sandiaga Uno.

Dilansir dari Wartakotalive.com, tempe tersebut dibeli Sandi seharga Rp 100.000, di mana harga seharusnya yakni Rp 10.000,00.

"Harganya Rp 10.000, tapi dikasih Pak Sandi Rp 100.000. Rejeki ini, rejeki ya Allah," kata ibu penjual tempe, Sumini, sambil menempelkan uang Rp 100.000 ke keningnya.

Akhirnya tempe yang sudah dibeli Sandi itu dibagi-bagikan oleh Sumini kepada orang yang melintas di depannya.

Sebelum ke pasar, Sandi memulai kegiatannya dengan salat berjamaah di Raudhatul Mukhlisin di Kota Jember.

Lalu, ia berziarah ke salah satu makam tokoh terkemuka di Jember, Kyai Haji Abdul Somad.

Sandiaga Uno dan Tempe Setipis Kartu ATM

Sebelumnya, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku mendapat banyak keluhan masyarakat terkait kondisi ekonomi saat ini.

Ia dan Prabowo Subianto belakangan banyak turun ke berbagai daerah menampung aspirasi masyarakat.

Menurut Sandi, keluhan masyarakat bertambah ketika nilai rupiah sempat anjlok dan menembus angka Rp 15.000 per dolar Amerika.

Kondisi ini menurutnya berpengaruh terhadap pengusaha, termasuk pengusaha tahu dan tempe.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved